Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan langkah strategis dengan kunjungan kerja ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Manyar, Gresik, Jawa Timur, Jumat (10/11/2023). Fokus utama kegiatan ini adalah memastikan kelancaran pembangunan infrastruktur pipa gas bumi di kawasan tersebut, sehingga penggunaan gas bumi di dalam negeri dapat dioptimalkan.
Anggota Komite BPH Migas, Wahyudi Anas, menyampaikan komitmen Badan tersebut dalam mendukung peningkatan pemanfaatan gas bumi di dalam negeri, terutama melalui pembangunan infrastruktur gas, seperti pipa pengangkutan gas di KEK JIIPE di Gresik, Jawa Timur. "Kami ingin memastikan kewajiban badan usaha yang mendapat alokasi gas dari lapangan HCML di Selat Madura dapat dioptimalkan," ungkap Wahyudi Anas.
Tiga badan usaha yang memegang peran penting dalam pembangunan pipa gas ini adalah PT Sadikun Niagamas Raya (PT SNR), PT Berkah Buana Energi (PT BBE), dan PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (PT BKMS). Mereka telah mendapatkan Hak Khusus Pengangkutan Gas Bumi dari BPH Migas.
Lebih dari itu, Wahyudi menegaskan bahwa BPH Migas telah memastikan dan berkoordinasi dengan ketiga badan usaha tersebut untuk memeriksa kelengkapan infrastruktur dan perizinan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuannya adalah memastikan pemanfaatan gas bumi dapat dilakukan dengan optimal.
Seperti diketahui, KEK Manyar, Gresik, telah menjadi lokasi berdirinya berbagai industri, termasuk smelter tembaga, kaca, kimia, roti, dan industri lainnya. Keberadaan pembangkit listrik tenaga gas yang dikelola oleh PT BKMS juga menambah kompleksitas kebutuhan akan pasokan gas bumi.
Dalam upaya memastikan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan industri di KEK JIIPE, BPH Migas melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan dukungan Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, yang menyatakan bahwa pendistribusian gas melalui pipa harus aman dan bermanfaat. Kebermanfaatan ini mencakup aspek harga yang kompetitif agar industri dapat berkembang.
Lebih lanjut, Abdul Halim menekankan bahwa pemanfaatan gas bumi di KEK JIIPE tidak hanya berdampak pada pertumbuhan industri, tetapi juga mendorong penyerapan tenaga kerja, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian daerah.
Dalam kunjungan ini, Komite BPH Migas tidak hanya mengunjungi proyek pembangunan pipa pengangkutan gas, tetapi juga fasilitas listrik yang menggunakan tenaga gas yang dikelola oleh PT BKMS. Fasilitas ini memiliki kapasitas 23,5 MW dengan konsumsi gas mencapai 6 MMSCFD.
KEK JIIPE Gresik, yang resmi beroperasi sejak 8 November 2022, diproyeksikan menjadi pusat perekonomian baru bagi Provinsi Jawa Timur. Dengan langkah-langkah strategis seperti kunjungan kerja ini, BPH Migas turut berkontribusi pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar