Generasi muda Indonesia semakin aktif dalam menyuarakan pendapat mereka mengenai kebijakan pemerintah melalui media sosial. Namun, untuk membuat analisis dan evaluasi yang konstruktif terhadap kebijakan publik, penting bagi mereka memahami koridor-koridor yang harus diperhatikan. Dalam diskusi daring yang diadakan oleh Preposisi dengan tema “Membangun Daya Kritis Terhadap Kebijakan Pemerintah” pada Sabtu (04/11/2023), para narasumber membahas pentingnya evaluasi kebijakan pemerintah dengan pendekatan teknokratis.
Rima Baskoro, seorang advokat dan peneliti kebijakan publik, menggarisbawahi perlunya analisis dan evaluasi kebijakan publik didasari oleh data akurat, tolak ukur valid, dan pemahaman yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi. Menurutnya, hal ini adalah bentuk dari sistem check and balances yang krusial dalam menjaga integritas tata negara. “Menganalisis dan mengevaluasi kebijakan publik harus didukung dengan data-data yang akurat, tolak ukur yang valid, dan pengelompokan persoalan yang tepat. Salah satu faktor evaluasi yang penting dilakukan adalah ketepatan proses penyusunan kebijakan publik,” kata Rima.
Pada kesempatan yang sama, Theofransus Litaay, Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden RI, menekankan pentingnya menggunakan metode teknokratis dalam menilai efektivitas dan efisiensi kebijakan publik. “Dari persoalan yang muncul di masyarakat, pembuat kebijakan publik akan menentukan skala prioritas, persoalan mana yang harus segera diselesaikan. Dari skala prioritas penentuan persoalan inilah efektifitas dan efisiensi kebijakan pemerintah dapat ditakar,” jelasnya.
Diskusi daring yang berlangsung selama lebih dari 2 jam ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran politik dan membekali generasi muda dengan keterampilan analisis kebijakan yang kritis. Narasumber acara ini, Theofransus Litaay dan Rima Baskoro, memberikan wawasan mendalam mengenai teknis dasar evaluasi kebijakan pemerintah dan berbagi contoh kasus yang relevan.
Sementara itu, Nathalia Mahuddin, Ketua Preposisi, menyatakan bahwa pemahaman yang mendalam mengenai kebijakan pemerintah adalah kunci untuk menyongsong masa depan Indonesia yang gemilang. “Maka dibutuhkan kesadaran kritis semua elemen masyarakat terhadap jalannya proses implementasi sebuah kebijakan publik dan ketepatan kebijakan yang efektif dan efisien,” ungkap Nathalia.
Dalam suasana yang interaktif, lebih dari 25 peserta, kebanyakan di antaranya generasi muda, aktif bertanya dan berdiskusi tentang teori dan praktik evaluasi kebijakan publik. Diskusi ini menjadi langkah positif dalam membangun daya kritis generasi muda Indonesia, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperbaiki kebijakan publik demi kemajuan negara.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar