Dalam upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, pemerintah terus melakukan berbagai kebijakan fiskal guna mendorong terciptanya industrialisasi berkelanjutan di Tanah Air. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, secara tegas menyampaikan sejumlah strategi yang diterapkan pemerintah pada acara Kompas100 CEO Forum yang berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (01/11/2023). Acara tersebut juga dihadiri oleh Menpan-RB Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Menkeu Sri Mulyani menekankan, investasi di bidang sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, investasi ini bukan hanya sekadar kebijakan, tetapi juga menjadi ciri dari negara berpendapatan tinggi. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemerintah memberikan fokus khusus pada investasi di bidang pendidikan dan kesehatan. "Investasi di bidang sumber daya manusia adalah yang terbesar dalam APBN, dengan alokasi 20% untuk pendidikan dan 5,6% untuk kesehatan tahun depan. Selain itu, kami juga mendekati 18% untuk subsidi kompensasi dalam social safety net," jelasnya.
Pemerintah juga memberikan insentif kepada industri manufaktur melalui berbagai kebijakan. Dari segi penerimaan negara, pemerintah memberikan insentif berupa tax holiday, tax allowance, dan skema pajak ditanggung pemerintah (DTP). Menkeu menjelaskan, pemerintah aktif menerapkan kebijakan seperti tax holiday, tax allowance, dan DTP. "Kami melakukan berbagai insentif, termasuk tax holiday dan tax allowance. Bahkan, kami meluncurkan insentif pajak ditanggung pemerintah untuk sektor properti guna meningkatkan permintaan dan merangsang penawaran," tambahnya.
Selain itu, dukungan fiskal untuk industri juga datang melalui investment allowance dan super tax deduction, terutama untuk pendidikan dan pelatihan vokasi. "Kami memberikan investment allowance, yaitu pengurangan 30% dari total nilai investasi untuk 45 bidang usaha, termasuk hilirisasi. Jika perusahaan melakukan pendidikan dan pelatihan vokasi, mereka bahkan dapat mendapatkan super deduction," lanjut Sri Mulyani.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan daya saing Indonesia melalui pembangunan infrastruktur dan peningkatan produktivitas. Sri Mulyani menekankan bahwa Kementerian Keuangan akan terus menggunakan pendapatan untuk memberikan insentif dan dukungan, baik melalui belanja untuk SDM maupun infrastruktur. "Kami juga melakukan penyertaan modal negara dan memberikan dukungan modal kepada BUMN-BUMN yang memegang peran penting, baik dalam pembangunan infrastruktur maupun pengembangan SDM serta berbagai kebijakan lainnya," tutupnya.
Dengan langkah-langkah konkret ini, pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan membangun fondasi yang kuat melalui investasi strategis dan kebijakan fiskal yang cerdas dan berkelanjutan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar