Periode kepemimpinan Penjabat (Pj.) Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw mendekati akhirnya, memicu ketegangan politik dan antisipasi pergantian kepemimpinan di wilayah tersebut. Sebagai respons atas situasi ini, Obed Ayok, pimpinan Aliansi Masyarakat Peduli Pemerintah dan Tokoh Adat Suku Besar Arfak, angkat bicara. Dalam pernyataannya, Ayok menegaskan bahwa suara masyarakat Papua Barat, terutama dari berbagai suku adat seperti Suku Arfak, Suku Doreri, dan Suku Kuri Wamesa, harus didengarkan dengan serius oleh pemerintah pusat.
Mengomentari proses seleksi calon Pj. Gubernur yang sedang berlangsung, Ayok menyebut bahwa rapat tim penilaian yang akan dipimpin oleh Presiden Jokowi adalah langkah penting dalam menentukan pemimpin baru untuk Papua Barat. "Selain itu, betapa pentingnya mendukung calon yang benar-benar memahami dan merasakan kebutuhan serta aspirasi masyarakat Papua Barat," ujarnya di Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Salah satu nama yang muncul dalam rapat paripurna DPRD Papua Barat adalah Velix Wanggai, yang mendapat dukungan dari 7 fraksi. Menurut Ayok, Wanggai adalah sosok yang dianggap sebagai putra asli Papua dan memiliki pengabdian yang tinggi kepada masyarakat. Meskipun dia tidak membahas agama Wanggai, Ayok menyoroti reputasi, integritas, dan pengabdiannya sebagai kualitas yang harus dilihat dalam pemilihan calon Pj. Gubernur.
Ayok mengajak semua pihak, terutama pemangku kepentingan di Jakarta, untuk memahami dan menghormati aspirasi masyarakat Papua Barat. Dia mengingatkan akan pengalaman sebelumnya ketika mendukung Paulus Waterpauw sebagai Pj. Gubernur, meskipun nama Waterpauw sempat ditolak, namun, keputusan tersebut diambil sebagai bentuk kecintaan kepada tanah Papua.
Dalam konteks ini, Ayok juga meminta dukungan dari tokoh-tokoh nasional seperti Ali Mochtar Ngabalin, Amin Ngabalin, dan Bahril untuk mendukung Velix Wanggai. Ayok menekankan bahwa Wanggai memiliki pengalaman sebagai Staf Khusus Wakil Presiden dan Deputi yang mengurusi masalah di wilayah Indonesia Timur, membuatnya memahami dinamika wilayah tersebut dengan baik.
Dengan suara tegasnya, Ayok berharap bahwa keputusan yang akan diambil oleh pemerintah pusat harus mempertimbangkan suara rakyat Papua Barat. Dia berpesan bahwa mendengarkan dan menghormati aspirasi masyarakat adalah langkah awal yang penting menuju pembangunan yang inklusif dan harmonis di wilayah ini. Semoga kebijakan yang diambil dapat membawa kemajuan dan kedamaian bagi masyarakat Papua Barat.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar