The Equitable Education Fund (EEF) Thailand memulai misi berbagi pengetahuan dengan mengunjungi kantor Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja untuk mendapatkan wawasan dan pembelajaran dari program Prakerja Indonesia di kantor Program Kartu Prakerja Jakarta, Senin (23/10/2023). Delegasi dari EEF Thailand juga memiliki kesempatan untuk mengunjungi dan belajar langsung dari mitra-mitra Prakerja yang menyediakan layanan pelatihan dan pembayaran.
Penasehat EEF Thailand, Supakorn Buasai, menyatakan antusiasmenya untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya Prakerja dalam memberikan beasiswa untuk skilling, upskilling, dan reskilling. Dia menyatakan, "Kami datang untuk belajar lebih banyak tentang apa yang dilakukan Prakerja dalam memberikan beasiswa pelatihan untuk peningkatan keterampilan. Kami berharap memiliki diskusi informatif dan edukatif." Ia mengakui Prakerja diakui secara global untuk program pelatihannya yang sukses.
Lebih lanjut, Supakorn menyoroti kesamaan tantangan yang dihadapi oleh Thailand dan Indonesia, menjadikan model Prakerja sangat relevan untuk EEF Thailand. Dia juga menyebut pertimbangan untuk mengadopsi inisiatif serupa di Singapura, tetapi menemukan pendekatan Prakerja lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sementara itu, Wakil Kepala Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Kementerian Perekonomian, Rudy Salahuddin, menyambut baik kunjungan delegasi EEF Thailand. Rudy menekankan pendekatan inovatif Prakerja, menggunakan sistem digital end-to-end. Dia membagikan bahwa Prakerja, dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun, telah memberikan manfaat dan dampak positif kepada 17,5 juta penerima.
Rudy menyampaikan harapannya bahwa Prakerja bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain, terutama di Asia Tenggara. Dia menyebut minat Kambodia untuk meluncurkan program serupa pada November mendatang dan mengulangi keterbukaan Prakerja untuk kolaborasi dan inovasi.
Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengapresiasi kunjungan EEF Thailand dan menyatakan kesiapannya untuk berbagi strategi operasional Prakerja. "Kami berharap delegasi Thailand pergi dengan pengetahuan dan pengalaman berharga mengenai Prakerja," tambahnya.
Selama sesi berbagi pengetahuan ini, delegasi EEF menerima presentasi tentang berbagai topik selama dua hari, termasuk teknologi, operasional, ekosistem, pemantauan dan evaluasi, serta anggaran. Pada hari ketiga, delegasi mendapat kesempatan untuk mengunjungi beberapa mitra Prakerja seperti Skill Academy, Kariermu, dan DANA.
Seperti diketahui, EEF adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Berkeadilan Thailand pada tahun 2018. Lembaga ini memberikan bantuan keuangan untuk pendidikan anak-anak dan pemuda yang kurang mampu di Thailand. Tujuan utamanya adalah mengurangi disparitas pendidikan dengan bekerja sama dengan berbagai pihak.
Berada di bawah otoritas langsung Perdana Menteri Thailand, EEF dipimpin oleh pejabat-pejabat yang ditunjuk dari berbagai sektor, termasuk Kementerian Pendidikan, Keuangan, Pembangunan Sosial, Dalam Negeri, dan Kesehatan Publik. Lembaga ini mempercepat reformasi pendidikan, menargetkan anak-anak dari keluarga tidak mampu. Setiap tahunnya, EEF menyalurkan bantuan keuangan dan beasiswa kepada lebih dari satu juta anak, membantu lebih dari seribu sekolah dan institusi pendidikan di wilayah-wilayah yang membutuhkan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar