Direktur Bahan Bakar Minyak (BBM) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro, melakukan peninjauan mendalam di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara, pada Kamis (12/10/23). Pemantauan ini bukan hanya terkait distribusi BBM bersubsidi, tetapi juga menyoroti aspek keamanan, pengelolaan, dan mutu pelayanan SPBU.
Sentot mengungkapkan keprihatinannya terhadap temuan yang sangat mengkhawatirkan di SPBU yang ia tinjau. Beberapa SPBU tidak mematuhi ketentuan yang berlaku, mulai dari keamanan yang terancam akibat fire safety yang sudah expired, hingga pengelolaan yang kurang baik yang tercermin dari CCTV yang tidak mengarah ke plat nomor kendaraan.
"Dalam peninjauan kami, kami menemukan bahwa beberapa SPBU tidak memenuhi standar keselamatan dan pengawasan. Hal ini sangat berbahaya, terutama karena beberapa fire safety sudah kadaluarsa dan pintu masuk ke tangki penyimpanan tidak terawasi dengan baik. CCTV yang tidak memantau kendaraan secara lengkap juga mencerminkan kurangnya kepedulian dari pihak pengelola," ungkap Sentot dengan keprihatinan.
Sentot menegaskan perlunya tindakan segera dari pengelola SPBU untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan. "Kami menekankan pentingnya peningkatan dalam keamanan, pengelolaan, serta mutu pelayanan di SPBU ini. Kami juga menyarankan agar petugas SPBU mendapatkan bimbingan teknis agar dapat memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan," tandasnya.
Di sisi lain, Gusti Anggara Permana, Sales Area Manager Retail Pertamina Patra Niaga Medan, menyambut temuan ini dengan sikap proaktif. Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan melakukan perbaikan dan meningkatkan manajemen SPBU sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
"Kami akan melakukan perbaikan terhadap manajemen SPBU dan memberikan lebih banyak pembinaan kepada SPBU yang kami tangani. Temuan dari BPH Migas menjadi landasan kami untuk lebih fokus dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat," jelas Gusti.
Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Hiswana Migas Sumatera Utara, Haris Razali, juga menanggapi temuan ini dengan sikap yang sama. Menurutnya, ini menjadi momentum untuk melakukan perbaikan internal dan memastikan kontrol yang lebih ketat terhadap anggotanya.
"Penting bagi kami untuk memastikan bahwa SPBU yang terafiliasi dengan kami beroperasi dengan standar tertinggi. Kami akan bekerja sama dengan anggota kami untuk memperbaiki kelemahan yang ada dan memastikan keamanan serta kualitas pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat," ucap Haris.
Pemantauan yang dilakukan oleh BPH Migas bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan pelayanan BBM yang aman dan berkualitas. Upaya terus dilakukan agar SPBU di seluruh Indonesia mematuhi standar operasional yang telah ditetapkan, sehingga keamanan dan kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas utama.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar