Dalam acara Pembinaan Teknis dan Administrasi bagi Empat Lingkungan Peradilan di seluruh Indonesia, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial, Dr. Sunarto, S.H., M.H., menyoroti pentingnya optimalisasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya.
Dalam paparannya, Sunarto memaparkan tiga aspek utama yang perlu dioptimalkan dalam pemberdayaan TIK:
1. Meningkatkan Indeks SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Mahkamah Agung
Sunarto mencatat perjalanan indeks SPBE MA dari tahun 2020 hingga 2022. Meskipun terjadi fluktuasi, peningkatan signifikan terlihat pada tahun 2022 dengan capaian indeks 2,61 dan predikat baik. Ini menunjukkan upaya keras untuk memperbaiki sistem pemerintahan berbasis elektronik di Mahkamah Agung.
2. Penataan Aplikasi Agar Efektif dan Efisien
Sunarto menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan aplikasi di setiap unit kerja. Semangat kolaborasi ini memungkinkan replikasi aplikasi yang sukses di satu satuan kerja ke satuan kerja lainnya, menciptakan sistem yang efisien dan efektif di seluruh Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang bernaung di bawahnya.
3. Pembangunan Aplikasi yang Terpadu
Pembangunan aplikasi dan infrastruktur harus dilakukan secara terpadu. Setiap kebijakan terkait pembangunan aplikasi dan infrastruktur harus melalui diskusi mendalam dan rapat pokja. Pendekatan terpadu ini akan menghasilkan kebijakan yang konsisten dan pengendalian yang efektif.
Hal tersebut disampaikan Sunarto dalam acara Pembinaan Teknis dan Administrasi bagi Empat Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia yang dilaksanakan secara virtual di Hotel Meruorah Labuan Bajo, Senin (09/10/2023).
Namun, dalam paparannya, Sunarto juga menyoroti beberapa kendala yang dihadapi, terutama terkait dengan penerapan aplikasi Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI). Menurutnya, penerapan SAKTI belum mencapai tingkat optimal, yang merupakan tantangan yang perlu segera diatasi untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas keuangan.
Acara yang dihadiri oleh para Pimpinan Mahkamah Agung, Hakim Agung, Hakim Adhoc, serta Pejabat Eselon I dan II di lingkungan Mahkamah Agung, mencerminkan komitmen Mahkamah Agung dalam menghadapi era digitalisasi.
Dalam mengakhiri sambutannya, Sunarto mengajak seluruh insan peradilan untuk bersama-sama berkontribusi dan menjadi teladan dalam menjadikan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya sebagai lembaga yang tangguh di era digital ini. "Era digitalisasi bukanlah hanya sebuah tantangan, tetapi juga peluang untuk menciptakan sistem peradilan yang lebih efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," ucapnya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar