Delegasi Pemerintah Republik Rwanda mengunjungi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Gus Halim di Jakarta, Senin (9/10/2023). Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari konsep Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di Indonesia.
Dalam pertemuan ini, Kabera Godfrey, salah satu delegasi Pemerintah Republik Rwanda, mengungkapkan minat mereka terhadap konsep BUMDesa Indonesia. Mereka tertarik untuk memahami bagaimana BUMDesa dapat meningkatkan keberhasilan ekonomi dan aktivitas sosial di tingkat keluarga, serta mendukung investasi yang berdampak positif pada masyarakat desa.
Gus Halim menjelaskan bahwa BUMDesa di Indonesia memiliki dua model utama. Pertama, BUMDesa berperan sebagai pengelola produsen, memanfaatkan potensi desa untuk menghasilkan produk lokal. Kedua, BUMDesa bertindak sebagai pengelola yang mengkonsolidasikan berbagai kegiatan ekonomi warga. Namun, ia menekankan bahwa prinsip utama BUMDesa adalah tidak menghambat usaha warga yang sudah berjalan.
"BUMDesa harus mendukung produksi lokal warga, bukan menggantikannya. Jika BUMDesa mengganggu usaha warga, itu tidak diperbolehkan," tegas Gus Halim.
Pemerintah Republik Rwanda melihat BUMDesa sebagai cara efektif untuk memanfaatkan potensi desa dan meningkatkan penghasilan masyarakatnya. Mereka memuji prinsip-prinsip BUMDesa Indonesia yang fokus pada kesejahteraan warga dan berencana menerapkan konsep serupa di negara mereka.
Audiensi ini dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PDP Sugito, Dirjen PPKTrans Danton Ginting Munthe, Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan Bito Wikantosa, serta Direktur Pengembangan Produk Unggulan Ari Indarto Sutjiatmo dari pihak Indonesia. Delegasi Pemerintah Republik Rwanda yang hadir meliputi Kabera Godfrey, Ngendahimana Pascal, dan Uwimana Japhet.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari SPARK Microganst, termasuk Nsabimana Gilbert, Mugwaneza Rachel, Mugeni Liliane, dan Harshil Haren Parekh, yang turut aktif dalam diskusi mengenai implementasi konsep BUMDesa.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar