Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, organisasi yang telah lama menjadi pelindung dan penjaga kearifan lokal di Jakarta, mengadakan acara prestisius Musyawarah Besar (Mubes) ke-VIII di Jakarta, Minggu (08/10/2023). Acara ini memikat perhatian warga Jakarta dan sekitarnya karena membahas isu yang sangat relevan dengan masa depan ibukota, yakni "Menguatkan Marwah Bamus Betawi Menuju Jakarta Sebagai Kota Global Yang Berbasis Kearifan Lokal".
Yudhie Moeljono, SE, Ketua Panitia penyelenggara acara (OC), menyatakan bahwa persiapan untuk Mubes kali ini telah berjalan lancar. "Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa acara ini bukan hanya menjadi platform untuk memperkuat marwah Bamus Betawi, tetapi juga untuk merayakan keberagaman budaya dan kearifan lokal Jakarta," kata Yudhie dengan semangat penuh.
Acara ini merupakan momen penting untuk menghasilkan kepengurusan yang lebih baik di masa depan. Setiap selesai masa kepengurusan satu periode, Bamus Betawi menggelar Mubes untuk menemukan solusi terbaik yang akan membimbing mereka ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Salah satu fokus utama adalah bagaimana Bamus Betawi merespons kemungkinan pemindahan ibukota negara ke IKN Kalimantan. Panitia bekerja keras untuk memastikan bahwa pandangan dan aspirasi setiap organisasi yang hadir diwakili dengan baik.
Dalam kesempatan yang sama, H. Buchori, SH. MH, Ketua SC, menegaskan bahwa pelaksanaan acara akan tetap sesuai dengan amanah dan petunjuk dari para sesepuh dan tokoh-tokoh Betawi yang telah memberikan restunya. Mubes ke-8 Bamus Betawi menjadi momen penting untuk memastikan kelangsungan Bamus Betawi sebagai penjaga dan pengembang kearifan lokal Betawi di tengah perubahan status Jakarta dari ibukota menjadi daerah kekhususan.
Meskipun ada tantangan dalam bentuk kendala konstitusional dan pertimbangan politis, panitia dan peserta Mubes ke-8 ini tetap bersatu untuk menjaga kelangsungan Bamus Betawi. Solidaritas dan kesatuan menjadi kunci dalam menjaga dan melestarikan adat istiadat dan budaya Betawi yang sangat dihargai. Bamus Betawi, sebagai satu-satunya lembaga yang diakui berdasarkan Perda nomor 4 tahun 2015, memiliki tanggung jawab besar dalam melestarikan, menjaga, dan mengembangkan kebudayaan Betawi di tanah Jakarta.
Mubes ke-8 ini diharapkan akan menjadi tonggak kebangkitan kaum Betawi menuju Jakarta sebagai Kota Global yang membanggakan, dengan karakter yang kuat berbasis pada kearifan lokal masyarakat Betawi. Semoga Bamus Betawi terus menjadi garda terdepan dalam merawat warisan budaya yang kaya dan memastikan bahwa Jakarta tetap menjadi tempat yang berakar pada nilai-nilai tradisional sekaligus terbuka untuk perkembangan masa depan yang lebih cerah.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar