Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan bersama Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah berhasil melaksanakan ground run dan uji terbang bahan bakar campuran bioavtur sebesar 2,4% (J2.4) yang terbuat dari minyak inti sawit (palm kernel oil) pada pesawat jet komersial B737-800 PK-GFX. Uji terbang ini dilaksanakan pada Rabu (4/10) di Garuda Maintenance Facilities (GMF).
Dalam sambutannya, Kepala Sub Direktorat Sertifikasi Pesawat Udara, Teguh Jalu Waskito, mewakili Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), menyatakan bahwa uji terbang pada pesawat komersial adalah langkah penting dalam pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia yang memperhatikan aspek keselamatan pesawat udara. Ditjen Hubud juga menyerahkan special certificate of airworthiness kepada PT. Garuda Indonesia atas penggunaan pesawat Boeing PK-GFX seri 737-800 untuk uji terbang tanpa penumpang menggunakan bioavtur J2.4.
Pengembangan SAF adalah respons terhadap tujuan jangka panjang International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk mencapai nol emisi karbondioksida (CO2) dari penerbangan pada tahun 2050. Sebagai sektor yang menyumbang 2% dari total emisi CO2 global, sektor transportasi udara memiliki tanggung jawab besar dalam mengurangi dampak lingkungan. Ditjen Hubud bersama dengan para stakeholder terlibat dalam penyusunan Sustainable Aviation Fuel roadmap untuk mencapai tujuan ini.
Uji terbang ini merupakan bagian dari evaluasi kinerja mesin pesawat dengan menggunakan bioavtur. Hasil dari uji terbang ini akan menjadi dasar untuk melanjutkan implementasi SAF di Indonesia. Rangkaian kegiatan ini juga mencakup joy flight sebagai seremonial, yang akan dilaksanakan setelah uji terbang.
Diharapkan bahwa bioavtur jenis ini dapat diproduksi massal di masa mendatang untuk mendukung implementasi SAF Indonesia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Indonesia berharap dapat berkontribusi sebagai penyumbang pasokan SAF dunia dalam rangk
a menurunkan emisi karbon dari aktivitas penerbangan global.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar