Kementerian Pertanian (Kementan) Indonesia mendorong pengembangan pertanian organik di tanah air guna memperkuat eksistensi sektor pertanian dalam menyediakan pangan di tengah tantangan perubahan iklim dan global. Dalam Bimbingan Teknik Propaktani Episode 1015 berjudul “Tanaman Pangan Organik: Peluang dan Tantangannya" yang diselenggarakan pada Rabu (27/09/2023), Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menjelaskan keunggulan pertanian organik dibandingkan metode konvensional.
Pertanian organik adalah sistem budidaya tanaman yang memanfaatkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Suwandi menekankan bahwa bertani secara organik menghasilkan produk pangan yang sehat, aman dikonsumsi, ramah lingkungan, dan mengurangi biaya produksi. Salah satu contoh bahan alami yang dimanfaatkan dalam pertanian organik adalah Biosaka, yang memiliki banyak keunggulan seperti menyuburkan lahan, ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia sintetis.
Senada dengan itu, Guru Besar Keamanan dan Gizi IPB, Prof. Ahmad Sulaiman, mendukung pengembangan pertanian organik karena pasar pangan organik terus berkembang baik di skala global maupun domestik. Organisasi pertanian organik seperti Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (MAPORINA) telah berkembang pesat dengan keberadaan cabang di 34 Provinsi di Indonesia. Selain itu, terjadi peningkatan ekspor pangan organik ke negara-negara seperti Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.
Sementara itu, Sutimin, Ketua Dewan Pakar MAPORINA Kalimantan Timur, menekankan bahwa budidaya tanaman organik tidak hanya terbatas pada lahan pertanian yang luas, tetapi juga dapat dilakukan di lahan terbatas di area perkotaan melalui konsep urban farming. Urban farming dapat dilakukan dengan metode vertikultur, wall gardening, akuaponik, dan hidroponik, menciptakan solusi untuk mengatasi krisis pangan di wilayah perkotaan.
Inisiatif pengembangan pertanian organik ini merupakan langkah konkret Kementerian Pertanian dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia di tengah tantangan perubahan iklim dan kondisi global yang tidak menentu. Dengan memperkuat pertanian organik, Indonesia dapat menghasilkan pangan sehat, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan ketersediaan pangan untuk masyarakat.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar