Untuk mencapai peradilan yang lebih inklusif, langkah-langkah penyesuaian terhadap layanan atau aksesibilitas di pengadilan saja tidaklah cukup. Diperlukan pandangan hakim yang inklusif, bebas dari bias, stigma, dan prasangka yang mungkin terkait dengan kelompok masyarakat tertentu. Salah satu cara efektif untuk mencapai pandangan inklusif ini adalah dengan meningkatkan keragaman dalam lingkungan pengadilan.
Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H., mengungkapkan pandangan ini dalam acara Webinar 'Kepemimpinan Hakim Perempuan dan Peningkatan Keragaman di Peradilan' yang dilaksanakan secara daring di gedung Mahkamah Agung Jakarta, Rabu (27/09/2023). Beliau menekankan pentingnya komposisi pengadilan yang mencerminkan keragaman masyarakatnya.
"Keseimbangan gender antara jumlah hakim laki-laki dan perempuan, serta representasi hakim perempuan dalam kepemimpinan pengadilan adalah salah satu aspek penting, meskipun bukan satu-satunya," ujar Ketua Mahkamah Agung.
Beliau menambahkan bahwa langkah pertama yang diambil oleh Mahkamah Agung adalah mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi oleh hakim perempuan dalam karir mereka di pengadilan. Pada bulan April hingga Mei 2023, Mahkamah Agung telah melakukan survei persepsi tentang kepemimpinan hakim perempuan terhadap hakim di seluruh lingkungan peradilan, termasuk para hakim laki-laki.
"Hasil survei ini akan digunakan oleh Pimpinan Mahkamah Agung RI untuk merumuskan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan hakim perempuan agar mereka dapat mengambil peran kepemimpinan," tambahnya.
Lebih lanjut, Ketua Mahkamah Agung juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia, melalui program-program seperti Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2), yang telah mendukung Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Indonesia dalam mewujudkan akses keadilan dan peradilan yang inklusif.
Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Federal Circuit and Family Court of Australia (FCFCOA) ke Mahkamah Agung RI. Acara tersebut melibatkan narasumber seperti The Honorable Chief Justice Will Alstergren (FCFCOA), The Honorable Judy Ryan (FCFCOA), serta sejumlah hakim dan pejabat peradilan dari Indonesia.
Para pimpinan dan hakim Mahkamah Agung RI, bersama dengan pejabat dari Australia Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2), turut hadir dalam acara tersebut. Semua pihak berkomitmen untuk terus mendorong keragaman dalam sistem peradilan Indonesia sebagai langkah menuju peradilan yang lebih inklusif dan adil bagi semua warga masyarakat.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar