Sekretaris Jenderal Barisan Kaum Muda (BARAKUDA) BaraJP, Yozthin Thelik, menyampaikan keprihatinannya terhadap tindakan represif aparat negara terhadap masyarakat Pulau Rempang. Ia berpendapat bahwa dalam situasi seperti ini, aparat keamanan seharusnya berperan sebagai mediator dan melakukan pendekatan kekeluargaan dengan melibatkan tokoh adat, tokoh pemuka agama, tokoh masyarakat, dan karang taruna setempat.
"Tindakan represif yang dilakukan oleh aparat bukanlah sesuatu yang diinginkan, tetapi mereka menjalankannya sebagai tugas negara yang harus dilaksanakan berdasarkan perintah," kata Yozthin dalam keterangan tertulis, Selasa (20/09/2023).
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa tanggung jawab dan political will untuk mencegah konflik seperti ini seharusnya datang dari pimpinan tertinggi institusi kepolisian, Menteri Investasi/kepala BKPM, Menteri ATR, Menteri Perindustrian, Kepala BPN Pusat, Gubernur Kepri, Kapolda Kepri, Walikota Batam, dan kepala Otorita Batam.
Yozthin mengingatkan bahwa kekisruhan seperti ini dapat mengganggu roda perekonomian bangsa dan merugikan masyarakat setempat. Ia berharap agar pemerintah segera mencari solusi yang bijaksana atas permasalahan ini, sehingga tidak ada pihak yang tersakiti.
Lebih dari itu, Sekjen BARAKUDA BaraJP juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan NKRI dan menghindari konflik segregasi yang dapat membahayakan negara. Ia mengerti bahwa investasi merupakan hal penting, tetapi menegaskan bahwa hubungan persaudaraan dan keutuhan bangsa harus tetap dijaga.
Menurutnya, pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, investor, dan stakeholder lainnya yang terlibat dalam perencanaan investasi seharusnya telah memiliki opsi dan strategi yang matang untuk mengatasi penolakan dan protes dari masyarakat setempat.
Bukan hanya itu, Yozthin berharap agar segera ditemukan solusi terbaik bagi masyarakat Pulau Rempang yang saat ini merasa tersakiti, sehingga konflik dapat diselesaikan dengan bijaksana dan tanpa meninggalkan catatan kritis bagi bangsa ini. Ia mengakhiri pernyataannya dengan mengingatkan esensi dari Bhineka Tunggal Ika, bahwa Indonesia adalah negara yang beragam dan persatuan harus selalu dijunjung tinggi.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar