Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Puadi mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam sosialisasi penanganan pelanggaran pemilu dan pemilihan. Langkah ini diharapkan akan membantu dalam penyebaran informasi yang massif, yang pada gilirannya akan mempersempit ruang gerak peserta pemilu yang berpotensi melakukan kecurangan.
Saat berbicara dalam acara Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 di Kantor Bawaslu Jakarta Utara, Jumat (15/9/2023). Puadi menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan lancar dan keadilan pemilu tetap terjaga.
Menurut Puadi, mahasiswa adalah salah satu elemen penting yang harus terlibat aktif dalam dinamika pesta demokrasi. Dalam sebuah budaya pemilu yang harmonis, semua pihak diharapkan untuk saling menghormati, menjaga kepercayaan, dan mengutamakan kepentingan bangsa.
Dia melihat pemilu bukan hanya sebagai sebuah ajang politik, tetapi juga sebagai kesempatan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pemilu seharusnya mendorong solidaritas dan bukan menjadi sumber perpecahan dalam masyarakat.
"Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua pihak sangat penting dalam membangun budaya pemilu yang harmonis dan damai. Ini juga termasuk dalam menjaga hak pemilih yang berada di luar negeri," ungkapnya.
Selain itu, Puadi menjelaskan alasan-alasan penting mengapa pemilu harus senantiasa diawasi dan berada dalam status siaga pengawasan. Pertama, pengawasan pemilu dapat mencegah terjadinya kecurangan yang dapat merusak integritas pemilu. Kedua, ini juga penting untuk memastikan bahwa hak suara warga negara dihormati dan dijaga dengan baik. Ketiga, pengawasan yang ketat akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
"Pelaksanaan fungsi pencegahan dan penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu adalah bagian dari upaya untuk menjamin keadilan pemilu dalam seluruh tahapannya. Hal ini sejalan dengan misi Bawaslu dalam pemilu," tambahnya.
Panggilan Puadi kepada mahasiswa untuk berperan aktif dalam sosialisasi dan pengawasan pemilu menjadi langkah yang penting dalam memastikan bahwa pemilu yang akan datang di Indonesia berlangsung secara adil, terbuka, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Keikutsertaan mahasiswa, yang sering kali dianggap sebagai agen perubahan sosial, dapat memberikan dampak yang positif dalam memajukan proses pemilu dan memelihara demokrasi negara.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar