Dalam sebuah acara bersejarah, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, diberikan gelar Professor Kehormatan pertama Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pengukuhan ini diselenggarakan dalam sebuah rapat terbuka yang digelar di Graha Unesa, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9/2023).
Abdul Halim Iskandar, yang akrab disapa Gus Halim, dikukuhkan sebagai Professor Kehormatan Bidang Ilmu Sosiolingustik. Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul "Bahasa Sebagai Media Komunikasi Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Desa" (Kajian Etnopragmakritis), Gus Halim berbagi pandangannya tentang peran bahasa dalam pembangunan desa.
Dalam orasinya, Gus Halim mengungkapkan bahwa pengalaman hidupnya telah membentuk pandangan dan kebijakan yang telah dia terapkan dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Ketika dia dilantik sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi oleh Presiden Joko Widodo, Gus Halim merasa optimistis. Dia melihat kesempatan besar untuk menggunakan pengaruh dan pengalaman pribadinya untuk memajukan pembangunan desa di Indonesia.
Gus Halim kemudian memaparkan tiga gagasan utama yang telah dia terapkan selama masa jabatannya sebagai Mendes PDTT:
**1. Holopis Kuntul Baris:**
- Gus Halim memperluas gagasan Holopis Kuntul Baris melalui revitalisasi program Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
- PKTD diprioritaskan sebagai pola pelaksanaan kegiatan pembangunan desa, dengan mengupah pekerja setidaknya 50 persen dari pendanaan dan membayar mereka harian atau mingguan.
- Hasilnya, Dana Desa tahun 2022 berhasil menyerap lebih dari Rp2 triliun dan memberikan pekerjaan kepada lebih dari 1 juta tenaga kerja dari keluarga miskin dan golongan marjinal.
**2. Percaya Desa, Desa Bisa:**
- Gus Halim mengajukan slogan "Percaya Desa, Desa Bisa" untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat desa akan potensinya.
- Data menunjukkan bahwa desa telah mampu mengelola dan memanfaatkan Dana Desa secara efektif, dengan serapan dana selalu di atas 99,50 persen.
- Status perkembangan desa juga meningkat, dengan desa mandiri meningkat dari 174 desa menjadi 11.456 desa.
**3. SDGs Desa:**
- Gus Halim menciptakan konsep SDGs Desa sebagai kredo baru pembangunan desa yang mengutamakan konteks budaya desa.
- SDGs Desa telah diterapkan dalam forum nasional dan internasional dan diakui sebagai pendekatan wilayah oleh ASEAN.
- Program ini telah membantu mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di tingkat desa dan memberikan data yang diperlukan untuk penanganan kemiskinan.
Gus Halim juga menyoroti upaya-upaya dalam bidang pendidikan dan ekonomi di desa, termasuk program Rekognisi Pembelajaran Lampau Desa (RPL Desa) dan revitalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa).
Pengukuhan Gus Halim sebagai Professor Kehormatan di Unesa adalah pengakuan atas kontribusi luar biasanya dalam pembangunan dan pemberdayaan desa di Indonesia. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi pemerintah, akademisi, serta masyarakat umum yang tertarik dengan pembangunan desa yang berkelanjutan.
Turut hadir dalam acara pengukuhan ini, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Selain itu dihadiri pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemendes PDTT, para pendamping desa dan masyarakat umum.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar