Kementerian Perhubungan, melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menginisiasi penelitian terkait rangka enhanced Smart Architecture Frame (eSAF) sepeda motor Honda. Penelitian ini dilakukan sebagai respons terhadap keluhan masyarakat serta upaya meningkatkan keselamatan kendaraan bermotor.
Pengumuman ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Hendro Sugiatno, yang mengungkapkan bahwa proses perbaikan sedang berlangsung untuk memastikan kendaraan bermotor yang lebih aman di masa depan. Tim peneliti dari Ditjen Hubdat dan KNKT telah melihat proses produksi rangka eSAF di pabrik sepeda motor Honda di Kawasan Industri Indotaise Karawang pada 1 September.
Hasil penelitian tim menunjukkan bahwa rangka eSAF diproduksi dari High Strength Steel (HSS) yang kemudian dilapisi dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition). Proses produksi tersebut telah memenuhi standar manufaktur global dalam hal dimensi dan ketebalan rangka. Berdasarkan perhitungan finite element method dan pengujian aktual, struktur rangka eSAF terbukti cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis dengan stress load tinggi.
Namun, dalam penelitian ini juga ditemukan masalah pada rangka eSAF dari motor konsumen. Terdapat karat pada bagian dalam rangka yang tidak terlapisi dengan coating, dan lubang pembuangan bawah yang berpotensi tersumbat oleh kotoran, menciptakan kondisi lembab yang berpotensi korosif.
PT. AHM (Astra Honda Motor) telah merespons temuan ini dengan melakukan optimalisasi perlindungan dari korosi secara menyeluruh. Selain itu, PT. AHM juga membuka layanan pemeriksaan dan penanganan melalui contact center Honda 1-500-989 yang dapat diakses dari seluruh Indonesia atau dengan berkunjung langsung ke bengkel AHASS terdekat.
Indonesia dikenal memiliki tingkat korosi yang berat berdasarkan peta korosi dunia sesuai dengan ISO 9223. Oleh karena itu, perlu adanya regulasi yang lebih lanjut mengenai perlindungan terhadap korosi pada kendaraan roda dua atau lebih.
Selain melakukan tindakan perbaikan dan optimalisasi pada rangka eSAF, Ditjen Hubdat dan KNKT juga mencatat perlunya peningkatan edukasi mengenai perawatan dan pemeliharaan kendaraan bermotor roda dua. Hal ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan kendaraan yang lebih aman dan handal di jalan raya.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar