Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam mewujudkan Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG) ke-6, yaitu tercapainya Air Bersih dan Sanitasi Layak Bagi Semua di tahun 2030. Ini adalah tantangan global yang memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan manusia dan lingkungan.
Menteri Basuki, dalam pembukaan Kongres Air Dunia/the XVIII World Water Congress di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, menyoroti krisis sumber daya air yang semakin memburuk di seluruh dunia. Meskipun kebutuhan akan air terus meningkat, ketersediaan dan kualitas air semakin terancam oleh perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
"Mewujudkan SDG ke-6 adalah langkah yang sangat penting menuju masa depan air yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang menjaga ketersediaan air bersih, tetapi juga tentang mendukung pemberantasan kemiskinan dan kelaparan manusia secara global. Air adalah unsur vital dalam kehidupan manusia, dan ketika sumber daya air terbatas atau tercemar, dampaknya sangat merugikan masyarakat, terutama yang paling rentan," kata Menteri Basuki di Beijing, Senin (11/9/2023).
Menteri Basuki dengan tegas menyatakan bahwa Kongres Air Dunia dan konferensi bidang air lainnya harus mampu memperkuat komitmen global terhadap isu air. Lebih dari sekadar pertemuan, ini harus menghasilkan tindakan nyata. Penting untuk mengintegrasikan hasil pertemuan ini dengan agenda internasional lainnya yang terkait dengan Sumber Daya Air hingga nanti pertemuan World Water Forum ke-10 di Bali, Indonesia.
Salah satu pesan kunci dari Menteri Basuki adalah pentingnya sinergi dan kolaborasi. Kongres Air Dunia ini harus menjadi platform untuk bersatu, bukan bersaing. Ini adalah saatnya untuk menetapkan agenda bersama, mengumpulkan sumber daya, membangun kemitraan, dan mengubah ide menjadi tindakan nyata. Tantangan air adalah tantangan bersama yang memerlukan tanggapan kolektif di tingkat global dan lokal.
Lebih rinci, Menteri Basuki juga menggarisbawahi pentingnya World Water Forum ke-10 di Bali sebagai tonggak penting dalam agenda politik global terkait Sumber Daya Air. Serangkaian pertemuan dan konferensi sebelumnya telah mempersiapkan jalan menuju pertemuan ini. Ini adalah kesempatan untuk mengatasi isu-isu kritis yang terkait dengan air secara komprehensif.
Melalui berbagai proses dalam World Water Forum ke-10, termasuk Proses Politik, Tematik, dan Regional, berbagai topik terkait air dan tantangan global akan dibahas. Hal ini sejalan dengan tujuan kongres Asosiasi Sumber Daya Air Internasional (IWRA) untuk mempromosikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang manajemen air yang berkelanjutan.
Turut hadir dalam acara ini adalah sejumlah pejabat dan ahli yang memiliki peran penting dalam upaya menjaga dan mengelola Sumber Daya Air. Mereka semua memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa tujuan SDG ke-6 dapat tercapai dan bahwa air bersih dan sanitasi layak menjadi hak universal bagi semua orang.
Dalam rangka mewujudkan tujuan ini, diperlukan komitmen global yang kuat, sumber daya yang cukup, dan kerja sama yang erat antara negara-negara dan pemangku kepentingan lainnya. Pemberdayaan manusia untuk mengelola air dengan bijaksana, melindungi sumber daya air, dan memastikan akses yang adil dan inklusif menjadi kunci dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan.
Menteri Basuki dan semua peserta Kongres Air Dunia harus menjadikan peran mereka sebagai pemimpin dan pelaku perubahan yang akan membawa dunia ke arah yang lebih baik dalam hal pengelolaan air. Tantangan ini adalah ujian bagi kesadaran kita akan pentingnya air dalam menjaga kehidupan di planet ini, dan saatnya untuk bertindak secara kolektif demi generasi masa depan.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar