Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah masalah serius di Indonesia, mengancam semua lapisan masyarakat tanpa pandang usia. Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dari awal tahun hingga minggu ke-32 tahun 2023, terdapat 56.185 kasus DBD dengan tingkat insidensi sebesar 20,44 per 100.000 penduduk, serta 409 kematian dengan tingkat kematian sebesar 0,73%. Kasus ini dilaporkan dari 462 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi. Kematian akibat DBD menyebar di 173 kabupaten/kota di 32 provinsi. Bahkan pada tahun 2021, tercatat 95.895 kasus DBD, dan 36,10% dari penderita berusia 15-44 tahun.
Menghadapi kenyataan ini, Takeda, bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, terus berupaya mengedukasi masyarakat melalui talkshow bertema "Sehat Yes, DBD NO." Acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional.
Dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, memberikan dukungan terhadap upaya edukasi Takeda dalam menanggulangi kasus DBD. Pemerintah berusaha mencapai target angka kasus DBD kurang dari 10 per 100.000 penduduk pada 2024 dan nol kematian akibat DBD pada 2030. Ini menekankan pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari perlindungan komprehensif terhadap DBD.
Pada kesempatan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, menekankan pentingnya kesehatan bagi para atlet muda. Fisik yang kuat dapat tercapai dari badan yang sehat. Atlet berprestasi adalah aset penting bagi Indonesia, dan pemerintah mendukung upaya swasta dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan masyarakat. Pemuda, termasuk para atlet, juga rentan terkena DBD, oleh karena itu, inovasi dalam pencegahan penyakit DBD sangat diperlukan.
Sementara itu, Dr. Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), menjelaskan pentingnya kesadaran akan bahaya DBD dan perlindungan diri melalui vaksinasi. Vaksin dapat membantu tubuh mengembangkan pertahanan alami terhadap virus dengue, mengurangi risiko infeksi yang serius, dan memberikan perlindungan yang komprehensif. PAPDI mendukung upaya edukasi seperti ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan DBD melalui vaksinasi.
Sebagai seorang atlet, Asnawi Mangkualam, Pemain Tim Nasional sepakbola, menyadari pentingnya menjaga kesehatan tubuh. DBD adalah momok menakutkan bagi atlet seperti dia, terutama di Indonesia yang merupakan negara endemis DBD. Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD membantu melindungi dirinya dari penyakit yang dapat mengancam nyawa ini.
Senada dengan itu, Takeda berkomitmen untuk terus mendukung upaya pencegahan DBD di Indonesia. Mereka telah meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD dan situs web www.cegahdbd.com serta sosial media terkait untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya DBD dan perlindungan yang komprehensif terhadap penyakit ini. Takeda berperan aktif dalam mencapai target nol kematian akibat DBD pada 2030.
Kolaborasi antara Takeda, pemerintah Indonesia, dan organisasi medis seperti PAPDI adalah langkah penting dalam mengatasi masalah serius ini. Semua orang, terutama generasi muda dan atlet, perlu memahami pentingnya pencegahan DBD dan peran vaksin dalam melindungi kesehatan mereka. Kampanye ini adalah langkah positif dalam melawan DBD dan memastikan masa depan yang lebih sehat untuk masyarakat Indonesia.
Penulis: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar