Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), saat ini aktif mendorong perusahaan pelat merah untuk membangun sinergitas dengan negara-negara di ASEAN dan Indo-Pacific. Hal ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur hijau dan mendukung ketahanan rantai pasok di Indonesia, yang menjadi tema utama dalam ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) ke-43.
Infrastruktur hijau merupakan isu global yang semakin mendapatkan perhatian, terutama seiring dengan meningkatnya emisi global. Dalam konteks ini, PLN, melalui anak perusahaannya PLN Nusantara Renewables, berkolaborasi dengan Masdar untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya terapung (FPV) di Cirata. FPV ini merupakan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air terbesar di Asia Tenggara, yang mampu menghasilkan energi sebesar 145 MWac dan mereduksi emisi CO2 sebanyak 214.000 ton per tahun.
MIND ID, sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan, juga terlibat dalam penguatan infrastruktur hijau dengan menjalin kerjasama pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi bersama perusahaan China dan Korea di Provinsi Maluku Utara. Ini diharapkan akan memenuhi kebutuhan EV di Indonesia, Asia Tenggara, dan Pasifik.
"Selain itu, Indonesia melalui Pertamina mengakuisisi sumur minyak di Afrika dan Timur Tengah untuk memenuhi kebutuhan minyak dalam negeri dan regional serta meningkatkan cadangan minyak negara-negara tetangga. Pertamina juga melakukan IPO guna mendukung pengembangan produksi geothermal dalam negeri, dengan dukungan strategic investor, Masda," ujar Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang akrab disapa
Wamen Kartika di Jakarta (30/8).
Dalam bidang distribusi, Indonesia menjalin kerjasama dengan Jepang untuk mengembangkan bisnis Pertamina International Shipping (PIS) hingga tingkat internasional.
Dalam sektor pertambangan, grup MIND ID membantu memperkuat hubungan investasi Indonesia dengan Australia melalui akuisisi tambang garam yang berlokasi di Australia. Ini bertujuan untuk memenuhi komponen dalam rantai nilai aluminium.
Rantai pasok di bidang logistik juga diperkuat dengan pembangunan jalan tol Trans Jawa, yang diharapkan akan mendukung investasi luar negeri, termasuk di Kawasan Ekonomi Khusus Batang, Jawa Tengah. Sementara pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diharapkan akan menumbuhkan kawasan ekonomi baru di sekitarnya.
Ketahanan rantai pasok di industri pangan dan kesehatan juga menjadi fokus. Kementerian BUMN mendorong transformasi industri perkebunan dan distribusi produk kesehatan melalui berbagai upaya, termasuk kerjasama dengan mitra internasional.
Dalam rangka meningkatkan dialog dan kerja sama antar negara-negara ASEAN dan Indo-Pacific, Indonesia akan menyelenggarakan ASEAN-Indo Pacific Forum (AIPF) sebagai flagship event KTT ke-43 ASEAN. AIPF akan menjadi platform inklusif bagi sektor publik, BUMN, dan swasta untuk terlibat dalam diskusi yang konstruktif, mengidentifikasi potensi proyek yang nyata, dan menghasilkan kerja sama konkret dalam mempromosikan kolaborasi di Indo-Pasifik.
AIPF mengusung tiga agenda prioritas, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif. Acara ini akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara, pimpinan organisasi, dan perusahaan di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik, dan dapat disaksikan secara live melalui akun YouTube Kementerian BUMN pada tanggal 5-6 September 2023 mendatang.
Ini adalah langkah yang sangat positif dalam mendorong pembangunan berkelanjutan dan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar