Sebagai langkah dalam memastikan bisnis BUMN berjalan secara
transparan, akuntabel, dan efektif. Menteri BUMN Erick Thohir hadiri undangan Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) untuk menerima Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan
Kementerian BUMN Tahun Anggaran 2022 dan LHP atas Laporan Keuangan Bagian Anggaran
Investasi Pemerintah (BA 999.03) Tahun 2022.
UAKPA BUN pada Kementerian BUMN dan instansi
terkait pemeriksaan BPK untuk mengawal Penyertaan Modal Negara (PMN) yang diberikan kepada
BUMN. Hal ini juga sekaligus untuk mendukung praktik berjalannya BUMN berlandaskan good
corporate governance.
Pada pembukaan Penyerahan LHP tersebut, Wakil Ketua BPK RI Hendra Susanto menyampaikan
apresiasinya terhadap Kementerian BUMN atas komitmen dan kerja sama yang baik dalam menjaga penyelenggaraan pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel, dengan kerja sama
antara Kementerian BUMN dan BPK bisa terus berlanjut.
"Berdasarkan pemeriksaan, Laporan Keuangan Kementerian BUMN dan Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2022 telah mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
yang merupakan opini yang paling tinggi yang diberikan oleh BPK,” ujar Slamet Edy Purnomo, Anggota
VII BPK RI yang juga merupakan pemimpin pemeriksaan BPK bagi Kementerian BUMN, di Gedung
BPK Jakarta, Jumat (1/9).
LHP Kementerian BUMN yang merupakan hasil dari audit Laporan Keuangan Kementerian BUMN
tahun 2022 dan juga audit dukungan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara Investasi Pemerintah
(BA) 999.03 untuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2022, diterima secara langsung
oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, didampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dan
Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari.
Setelah secara konsisten mempertahankan opini WTP selama 16 tahun berturut-turut sejak tahun
2007, Erick Thohir mendorong Kementerian BUMN dan BUMN untuk selalu mempertahankan
akuntabilitasnya, salah satunya menyampaikan blueprint BUMN 2024-2034 yang berfokus pada
perbaikan di beberapa bidang.
Hal ini sejalan dengan komitmen BUMN untuk selalu melakukan
transformasi dan perbaikan, sehingga tidak hanya good corporate governance yang berjalan dengan
baik, namun juga selalu menjaga amanah yang diberikan dengan melakukan transformasi dan
perbaikan.
“Komitmen kita ingin sama-sama merapikan, supaya kita punya benteng nasional, karena kedepannya
persaingan sesungguhnya ialah persaingan ekonomi, dan kita akan berupaya agar ekonomi Indonesia
terus tumbuh secara merata,” ujar Erick.
Erick Thohir menyatakan akan terus berkolaborasi dan mendorong BUMN menjadi pelopor ekonomi
hijau yang berdasarkan inovasi dan digitalisasi serta percepatan terjadinya transformasi. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar