Bahan bakar minyak (BBM) merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat Indonesia. Ketersediaan pasokan BBM, kemudahan akses, serta serta harga yang terjangkau, akan mendukung produktivitas sekaligus mendorong tumbuhnya kegiatan ekonomi baru di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), seperti peningkatan hasil produksi nelayan, petani, usaha kecil dan menengah (UMKM), serta pariwisata.
“Tak hanya untuk transportasi, BBM juga digunakan oleh masyarakat, termasuk petani dan nelayan untuk mengerakkan mesin-mesin sehingga produksinya meningkat. Program BBM Satu Harga mendekatkan masyarakat dengan kemajuan zaman, serta meningkatkan ekonomi sekitarnya. Masyarakat lebih nyaman karena kebutuhan mereka terpenuhi dengan kualitas dan harga yang sama dengan daerah lainnya di Indonesia,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman pada peresmian 8 penyalur BBM Satu Harga di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang dipusatkan di SPBU 5687211 di Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (24/8/2023).
Program BBM Satu Harga bagi seluruh masyarakat, lanjut dia, juga merupakan salah satu bentuk keadilan energi, yang mendukung masyarakat mengembangkan kegiatan ekonomi yang semula terbatas. BPH Migas mengharapkan partisipasi semua pihak agar program ini dapat berjalan dengan baik.
“Kami sungguh-sungguh berharap dengan adanya BBM Satu Harga ini, daerah 3T, termasuk Sumba Barat Daya, dapat meningkat ekonominya. InsyaAllah nanti kami akan datang lagi dan melihat ekonomi masyarakat semakin bergairah dan sejahtera. Banyak potensi alam yang bisa dikembangkan di sini,” kata Saleh.
Program BBM Satu Harga telah dilaksanakan sejak tahun 2017 dan ditargetkan pada 2024 berhasil dibangun 583 penyalur BBM Satu Harga. Hingga Agustus 2023, telah terbangun 461 penyalur dengan perincian: Sumatera 70 penyalur, Kalimantan 101 penyalur, Jawa dan Madura 3 penyalur, Bali 2 penyalur, Sulawesi 48 penyalur, Nusa Tenggara 80 penyalur, serta Maluku dan Papua 157 penyalur. Untuk tahun 2023, ditargetkan terbangun 89 penyalur dan hingga bulan Agustus berhasil dibangun sebanyak 38 penyalur BBM Satu Harga.
Anggota Komite BPH Migas Basuki Trikora Putra menambahkan, dalam menentukan lokasi penyalur BBM Satu Harga, BPH Migas menerima informasi dan usulan dari Pemda. Setelah dilakukan evaluasi dan harmonisasi dengan Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Migas, selanjutnya ditetapkan lokasi atau titik penyalur BBM Satu Harga.
“Setelah diharmonisasikan, kemudian ditetapkan lokasi-lokasi atau titik-titik penyalur BBM Satu Harga yang akan dibangun, sehingga kita dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati harga BBM yang sama dengan daerah lainnya,” kata pria yang biasa dipanggil Tiko ini.
Bupati Sumba Barat Daya Kornelius Kodi Mete menyambut gembira peresmian penyalur BBM Satu Harga di wilayahnya. Setelah beberapa waktu lalu mengajukan usulan ke Pemerintah Pusat, kini warganya dapat menikmati harga BBM yang terjangkau,
“Pengajuan ke Pemerintah Pusat disertai kerinduan untuk mendapatkan bahan bakar dengan mudah dan murah, agar masyarakat kami bisa bekerja di kebun, melaut bagi nelayan dan usaha kecil di rumah. Puji Tuhan, Pemerintah merespon dan akhirnya diresmikan hari ini dan menjadi kegembiraan yang luar biasa, terutama masyarakat Sumba Barat Daya,” ungkapnya.
Bupati mengharapkan agar di setiap kecamatan di daerahnya dapat dibangun penyalur BBM Satu Harga, sehingga pasokan BBM lebih terjamin.
Sementara, VP Retail Fuel Sales PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo menegaskan, Pertamina berkomitmen menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi masyarakat dan berusaha maksimal untuk memperluas akses energi ke seluruh negeri.
“Peresmian BBM Satu Harga ini adalah bentuk komitmen kami dari Pertamina memberikan akses energi bagi seluruh masyarakat hingga ke pelosok, sampai ke daerah 3T,” pungkasnya.
Beroperasinya 8 penyalur BBM Satu Harga di NTT ini merupakan bagian dari peresmian 29 penyalur BBM Satu Harga yang dilakukan serentak pada Kamis (24/8/2023), yang dipusatkan di empat lokasi yaitu di wilayah Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Jayapura, Provinsi Papua. Peresmian ini menjadi kado indah kemerdekaan bagi masyarakat yang mendiami wilayah 3T.
Untuk peresmian penyalur BBM Satu Harga di Sumba, dipusatkan di SPBU 5687211 di Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Peresmian ini mewakili 8 penyalur di Nanga Panda (Ende), Wewewa Selatan (Sumba Barat Daya), Kakuluk Mesak (Belu), Kilo (Dompu), Sekongkang (Sumbawa Barat), Solor Barat (Flores Timur), dan Amarasi Barat (Kupang), serta Amanuban Timur (Timor Tengah Selatan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar