Pendidikan memegang peran penting dalam pengembangan sumber daya manusia unggul dari segi karakter dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi guna mencapai visi Indonesia Emas 2045. PT Pertamina (Persero) mendukung visi tersebut dengan menyelenggarakan program Beasiswa Sobat Bumi yang disambut antusias oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia. Sejak dibuka pendaftarannya pada 20 Maret hingga 25 April, sebanyak 10.121 mahasiswa telah mendaftarkan diri.
Program Beasiswa Sobat Bumi memiliki sejumlah tahapan seleksi, salah satunya yang menarik adalah Focus Group Discussion (FGD) dari tanggal 6 Juli hingga 12 Juli 2023 yang dilaksanakan secara daring. Pada tahap ini, mahasiswa ditantang untuk membahas bersama berkaitan dengan isu perubahan iklim dan urgensi peningkatan kapasitas energi terbarukan, pencegahan stunting, peningkatan produktivitas ekonomi negara, dan artificial intelligence.
FGD diikuti oleh 707 mahasiswa yang telah lolos seleksi administrasi dan wawancara. Dalam seleksi administrasi, mahasiswa diminta untuk melengkapi berkas prestasi akademik, non akademik, serta esai terkait upaya pencegahan perubahan iklim. Selanjutnya seleksi wawancara dilakukan sebagai verifikasi data dan menilai public speaking.
Setelah melewati FGD, terpilih 465 penerima Beasiswa Sobat Bumi 2023 dari 38 mitra kampus yang tersebar dari Sumatra hingga Papua. Dari 465 penerima, 70 diantaranya merupakan mahasiswa dari universitas di Indonesia Timur.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) Erry Sugiharto menyambut penerima Beasiswa Sobat Bumi batch 10 dengan menyampaikan selamat kepada penerima beasiswa “Selamat datang 465 Penerima Beasiswa Sobat Bumi Tahun 2023! Jadilah generasi yang tidak hanya berprestasi melainkan juga punya kepedulian terhadap kelestarian bumi. Saya tunggu aksi kalian!,” ujar Erry dalam video ucapannya, Selasa (15/07).
Erry menambahkan mengatakan Beasiswa Sobat Bumi menjadi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina untuk berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “Dengan mengusung tema Energizing You, Pertamina berkomitmen menularkan energi positif bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan merealisasikan program-program yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat, salah satunya sustainable education melalui program beasiswa. Selain berkontribusi pada SDGs poin ke-4 yakni Pendidikan Berkualitas, Beasiswa Sobat Bumi juga berkontribusi pada poin ke-13 Penanganan Perubahan Iklim karena para penerimanya diwajibkan untuk melakukan Aksi Sobat Bumi,” tambah Erry.
Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina Foundation Agus Mashud S. Asngari mengungkapkan seleksi Beasiswa Sobat Bumi dirancang untuk menguji pengetahuan dengan isu terkini serta karakter dan kepemimpinan. “Pada seleksi terakhir FGD, isu perubahan iklim hingga artificial intelligence menjadi isu terkini yang akan mereka hadapi secara langsung. Maka dari itu, kami memberikan challenge supaya mereka bisa memahami hingga menguasai perkembangannya. Namun, tidak hanya aspek pengetahuan, kami juga menilai aspek keaktifan, public speaking, dan kepemimpinan mereka. Sebab, masa depan Indonesia tidak hanya butuh generasi yang pintar tapi juga disiplin, berkarakter, dan punya semangat sustainability,” ungkap Agus.
Agus menambahkan bahwa penerima beasiswa bukan hanya menerima manfaat dalam bentuk bantuan biaya tapi juga diwajibkan untuk melakukan pelestarian lingkungan dan budaya. “Inilah yang membedakan Beasiswa Sobat Bumi dengan beasiswa lainnya. Para penerima tidak hanya mendapatkan bantuan biaya SPP atau UKT, biaya hidup bulanan, tetapi juga biaya green action bertajuk Aksi Sobat Bumi. Dalam aksi mereka ditantang untuk melestarikan lingkungan, seperti menanam mangrove, sosialisasi kesadaran lingkungan ke sekolah-sekolah, aksi tuntaskan sampah di pantai, dan lingkungan sekitar. Mereka juga berkesempatan untuk mengikuti aktivasi kegiatan Pertamina Grup, seperti Voluntary Days, di mana ikut terjun ke masyarakat bersama Perwira dan mereka mendapat bantuan biaya pagelaran budaya untuk membuat pentas seni khas daerah universitasnya masing-masing,” tambah Agus.
Jumlah penerima tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 420 penerima. Berkiprah sejak tahun 2011, Pertamina telah memberikan beasiswa melalui Beasiswa Sobat Bumi kepada 3.843 putra putri terbaik dari seluruh Indonesia.
Salah satu peserta penerima beasiswa asal Universitas Cenderawasih Papua Agrecya Esterela Condy menyampaikan rasa syukurnya telah menjadi penerima Beasiswa Sobat Bumi tahun 2023. “Puji Tuhan saya bersyukur bisa menjadi penerima Beasiswa Sobat Bumi 2023 di tengah keterbatasan yang saya miliki dalam mengikuti tahapan seleksi. Beasiswa yang diberikan sangat meringankan beban orang tua untuk bisa menyelesaikan kuliah sarjana saya. Terima kasih Pertamina,” ujar Agrecya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar