Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Paiman Raharjo mengungkapkan, beragam produk lokal BUM Desa di Sulawesi Tenggara tak kalah bagus kualitasnya dengan produk impor.
Dalam prioritas jangka panjangnya, pengembangan produk BUM Desa itu juga harus mampu berorientasi ekspor ke pasar internasional.
"Kami melihat banyak pelaku Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), dan juga UMKM di Sulawesi Tenggara ini yang telah memproduksi beraneka ragam produk-produk unggulan. Produk-produk tersebut harus memiliki orientasi ekspor dalam pemasarannya," ungkap Wamendes Paiman dalam sambutannya di Talkshow Penguatan Kapabilitas Bisnis Usaha BUM Desa/BUM Desa Bersama/UMKM Menuju Pasar Ekspor, Kamis (10/8/2023).
Wamendes Paiman mengapresiasi langkah dan komitmen progresif para stakeholder terkait untuk bahu membahu menstimulasi para pelaku usaha BUM Desa, BUM Desa Bersama, maupun UMKM agar menciptakan produk inovasi baru secara berkelanjutan.
Inovasi itu, kata Paiman, akan memberi efek positif bagi konsumen baik di dalam maupun di luar negeri.
Sebagai informasi, bentuk dukungan terhadap rangkaian Kegiatan Gernas BBI dan BBWI Tahun 2023, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi selaku co-campaign manager telah melaksanakan kegiatan Coaching Clinic Sertifikasi Badan Hukum BUM Desa dan BUM Desa Bersama terhadap 103 BUM Desa dan BUM Desa Bersama secara luring dan 20 BUM Desa dan BUM Desa Bersama secara daring.
"Kiranya kegiatan ini dapat membangkitkan motivasi berwirausaha, dan menemukan ide usaha bagi para pelaku usaha BUM Desa, dan juga UMKM di desa, khususnya di Sulawesi Tenggara," papar Wamendes Paiman.
Wamendes Paiman melanjutkan, dalam menyikapi persaingan global dan tantangan ekonomi yang semakin kompleks, Ia mendorong para pelaku usaha BUM Desa menjadi opsi pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Dengan demikian, skil enterpreneur desa akan semakin kompeten, lapangan pekerjaan semakin luas, sehingga mampu menggeser produk-produk impor yang selama ini bertengger di pasar domestik.
"Tentunya kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan enterpreneur dan juga kelembagaan ekonomi yang mandiri," tutur Rektor Universitas Moestopo Beragama ini.
"Harapan kami, kegiatan ini juga memberi ruang bagi pelaku usaha desa dan juga UMKM di desa untuk dapat berdiskusi untuk menyelesaikan permasalahan di desa masing-masing," tambahnya.
Wamendes Paiman juga mengajak agar terus mengampanyekan produk lokal khususnya BUM Desa, BUM Desa Bersama, dan UMKM menjadi produk berkualitas yang dapat meresistensi kekuatan produk luar sebagai alternatif yang menopang ketahanan pangan nasional.
Di samping juga berperan meningkatkan pendapatan devisa negara, serta mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Apabila potensi desa tergali dengan baik, maka akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian desa. Pertumbuhan ekonomi desa akan membantu tingkat ekonomi regional, sehingga menopang ketahanan pangan nasional," pungkasnya.
Hadir mendampingi Wamendes, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, dan Dirjen PEID, Harlina Sulistyorini. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar