Agrofood Expo ke-21 yang digelar Wahyu Promo Citra merupakan pameran unggulan pertanian, makanan, minuman, dan teknologi pertanian, berlangsung di Hall A, JIEXPO Kemayoran, Kamis-Minggu (10-13 Agustus). Acara ini menampilkan 150 pelaku usaha pertanian, BUMN, dan asosiasi seperti Gapmii, Maporina, HKTI, Coffee Lover Indonesia, dan Artisan Tea. Acara menarik seperti business matching, talkshow, live cooking, dan food challenge dihadirkan untuk lebih dari 10 ribu pengunjung.
Dalam acara ini, Pulau Bangka menarik perhatian dengan potensi sagu yang besar. Direktur utama PT Bangka Asindo Agri (BAA), Fidrianto, saat menjadi narasumber dalam kegiatan talkshow bertema "Dorong Bisnis F&B Berkelanjutan dengan Sertifikasi PEFC/IFCC" menjelaskan bagaimana ia mengembangkan industri pengolahan sagu modern. Ia berkeliling ke daerah penghasil sagu sebelumnya dan menemukan potensi besar di Indonesia. Sagu memiliki keuntungan berkelanjutan karena tumbuh secara alami, memiliki siklus hidup sendiri, dan dapat diolah dengan teknologi modern.
Lebih lanjut, Fidrianto juga menjelaskan pentingnya sertifikasi berkelanjutan yang tengah diterapkan di sektor ini. Produk olahan sagu yang sudah modern dan ramah lingkungan telah diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang dan beberapa negara di wilayah Pasifik. Meski Malaysia terlihat dominan dalam data ekspor, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan dan penguasaan pasar sagu.
Dengan acara seperti Agrofood Expo dan upaya seperti yang dilakukan oleh Fidrianto, akselerasi pertanian modern dan mandiri serta pengembangan produk pangan berbasis lokal semakin terwujud, berkontribusi pada kedaulatan pangan Indonesia.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor: Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar