PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk ("BTEK" atau "Perseroan") pada akhir tahun 2022, kinerja Perseroan mengalami peningkatan. Pendapatan Perseroan mencapai Rp 153,50 miliar, meningkat sebesar 4,46% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 146,94 miliar. Demikian pula, laba kotor Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 1,91% menjadi Rp 11,82 miliar dibandingkan dengan laba kotor tahun sebelumnya sebesar Rp 11,60 miliar.
"Namun, total aset Perseroan pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,74% menjadi Rp 4.142,04 miliar dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 4.173,04 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan aset lancar, terutama penurunan persediaan sebesar Rp 27,48 miliar atau 40,57% dari Rp 67,72 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 40,25 miliar pada tahun 2022," kata Dhanny Cahyadi, DIREKTUR UTAMA Direktur Utama BTEK dalam Public Expose di Jakarta, Senin (26/06/2023).
Di sisi lain, aset tidak lancar Perseroan mengalami kenaikan menjadi Rp 4.066,27 miliar pada tahun 2022 dari Rp 4.058,29 miliar pada tahun 2021. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan aset tetap dari Rp 1.645,94 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 1.773,27 miliar pada tahun 2022, atau meningkat sebesar 7,74% atau Rp 127,33 miliar.
Dalam hal kewajiban, Perseroan mencatat liabilitas sebesar Rp 2.939,13 miliar pada tahun 2022, meningkat sebesar Rp 327,67 miliar atau 12,55% dibandingkan dengan tahun 2021 yang sebesar Rp 2.611,45 miliar. Terjadi penurunan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 91,04 miliar atau 29,45% dari Rp 309,15 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 218,11 miliar pada tahun 2022.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang yang masih harus dibayar sebesar Rp 80,38 miliar atau 41,23% dari Rp 194,94 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 114,56 miliar pada tahun 2022.
Selain itu, utang lain-lain kepada pihak ketiga juga mengalami penurunan signifikan dari Rp 19,01 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp 0,04 miliar pada tahun 2022, atau berkurang sebesar 97,66% atau Rp 18,56 miliar.
Dari segi produksi, Perseroan mencapai hasil yang mengesankan pada tahun 2022. Mereka berhasil menghasilkan 8.438 ton lemak kakao (cocoa butter), 7.673 ton kakao padat (cocoa cake), dan 3.297 ton bubuk kakao (cocoa powder). Semua bahan baku biji kakao yang digunakan oleh Perseroan sepenuhnya diimpor dari Afrika dan Amerika Latin.
Potensi pengembangan industri kakao di Indonesia masih sangat tinggi. Dalam konteks ini, pencapaian yang diperoleh oleh Perseroan pada tahun 2022 menjadi landasan yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan kinerja di tahun 2023. Manajemen Perseroan telah menyusun serangkaian strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
Untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, Perseroan perlu terus memperkuat daya saingnya di industri pengolahan biji kakao. Perseroan perlu memastikan kualitas produk yang konsisten, inovasi dalam proses produksi, dan pemenuhan standar keamanan pangan yang ketat.
Dalam menghadapi tahun 2023, menurut dia, Perseroan perlu terus mengawasi perkembangan industri kakao, tren pasar, dan regulasi yang berlaku. Perseroan perlu tetap responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis dan beradaptasi dengan cepat untuk memanfaatkan peluang yang muncul.
Dalam upaya mencapai kinerja yang lebih baik di tahun 2023, Perseroan juga perlu fokus pada inovasi produk dan diversifikasi. Mereka dapat mengembangkan produk-produk baru berbasis kakao yang sesuai dengan tren dan permintaan konsumen. Diversifikasi produk akan membantu Perseroan mengurangi risiko yang terkait dengan ketergantungan pada satu jenis produk saja.
Di samping itu, Perseroan juga dapat memperluas jangkauan pemasaran dan distribusinya. Mereka dapat menjajaki peluang kerjasama dengan mitra bisnis untuk memperluas pasar dan meningkatkan distribusi produk. Pemanfaatan teknologi informasi dan jejaring digital juga dapat membantu Perseroan meningkatkan efisiensi dalam manajemen rantai pasok dan meningkatkan jangkauan pemasaran secara online.
Tantangan yang dihadapi Perseroan di tahun 2022 mungkin hanya sebagian dari sejumlah tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan. Namun, dengan melihat pencapaian dan kinerja yang telah mereka raih, serta dengan strategi dan kebijakan yang tepat, Perseroan memiliki fondasi yang kuat untuk terus tumbuh dan mencapai keberhasilan yang lebih besar di tahun-tahun mendatang.
"Dalam menghadapi tahun 2023, Perseroan tetap berkomitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Dengan melakukan hal-hal ini, Perseroan dapat memperkuat posisinya di industri pengolahan biji kakao dan mencapai kinerja yang lebih baik di masa depan," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar