Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, mengungkapkan sejumlah statistik penting yang mencerminkan keberhasilan pemanfaatan dana desa dalam menunjang aktivitas ekonomi masyarakat desa.
"Jalan desa sepanjang 325.408 kilometer telah dibangun, yang tidak hanya mempermudah aksesibilitas, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi lokal. Selain itu, sebanyak 1.791.580 meter jembatan telah dibangun, memfasilitasi akses menuju daerah yang sebelumnya terisolasi," kata Gus Halim, saat konperensi pers tentang APBDes 2023 dan Masa Depan Anggaran Desa di Jakarta, Kamis (22/06/2023).
Pasar desa sebanyak 14.168 unit telah dibangun, memberikan wadah bagi para petani dan pedagang lokal untuk memasarkan produk mereka secara langsung kepada masyarakat. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat desa, tetapi juga mempromosikan perdagangan lokal yang berkelanjutan.
Selain itu, keberhasilan program BUM Desa dengan 42.727 unit kegiatan mencerminkan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui koperasi dan usaha mikro.
Dalam upaya memperkuat sektor perikanan, sebanyak 8.860 unit tambatan perahu telah dibangun, memberikan fasilitas aman dan nyaman bagi nelayan desa dalam melakukan kegiatan mereka.
Sementara itu, menurut Gus Halim, pembangunan 6.427 unit embung dan 573.060 unit irigasi telah berdampak signifikan pada sektor pertanian di daerah tersebut. Hal ini memungkinkan masyarakat desa untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka dan mengurangi ketergantungan pada cuaca.
Selain meningkatkan aktivitas ekonomi, pemanfaatan dana desa juga berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat desa.
Keberadaan 31.981 unit sarana olahraga di desa-desa memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran mereka.
Drainase seluas 50.252.357 meter dan 1.670.434 unit penyediaan air bersih membantu mengurangi risiko banjir dan memastikan pasokan air yang aman dan sehat bagi masyarakat desa.
Dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, pemanfaatan dana desa juga telah membantu membangun 513.175 unit MCK (Mandi Cuci Kakus) dan 25.713 unit Polindes (Pondok Bersalin Desa). Ini memberikan akses yang lebih baik terhadap fasilitas sanitasi dan layanan kesehatan dasar, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat desa.
Peningkatan akses pendidikan juga menjadi fokus utama pemanfaatan dana desa. Sebanyak 68.378 kegiatan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) telah didirikan, memberikan pendidikan awal yang penting bagi anak-anak di tingkat desa.
Selain itu, 43.657 unit Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) telah dibangun, yang menjadi pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat desa, terutama dalam hal perawatan ibu hamil, balita, dan anak-anak.
Upaya untuk memastikan akses air bersih yang memadai juga terwujud melalui pembangunan 86.581 unit sumur. Air bersih merupakan kebutuhan pokok yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari, dan dengan adanya sumur-sumur ini, masyarakat desa dapat mengakses air bersih dengan lebih mudah dan aman.
Terlebih, dampak pemanfaatan dana desa, tidak dapat diabaikan bahwa program ini telah memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat desa. Pendanaan yang diberikan telah mendorong pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan, memperkuat sektor ekonomi lokal, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
"Dan yang pasti, program ini juga telah menciptakan peluang kerja baru di desa dan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara desa dan kota," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar