Asaski mengadakan Workshop Nasional yang kedua dengan tema "Beda Bedah Capaian Pembelajaran" khususnya untuk fase E dan fase F serta mata pelajaran pilihan. Workshop ini bertujuan untuk mempersiapkan lulusan agar dapat diterima dengan baik di dunia kerja. Hal tersebut disampaikan oleh Janny Erika, SH, Adv, S.Kep, Ns, M.kes, ketua Umum ASASKI kepada awak media di Hotel Balairung Jakarta, Rabu (22/06/2023).
Salah satu pemateri dalam workshop ini berasal dari sentralisasi alat-alat rumah sakit, yaitu dari CSSD, yang akan membahas penanganan linen dan laundry di rumah sakit.
"Selain itu, juga akan dibahas peluang kerja dalam pemulasaran jenazah dan pengendalian pencegahan infeksi di rumah sakit, keperawatan komplementer, serta pengiriman tenaga lulusan asisten keperawatan untuk bekerja di Jepang," katanya.
Workshop ini dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing provinsi, total 50 orang. Turut hadir Bapak Sulistyo, sebagai koordinator mitra, memberikan pencerahan dalam workshop ini.
Harapannya, hasil dari workshop ini dapat membawa manfaat bagi kurikulum khususnya untuk program keahlian asisten keperawatan di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ns. Hj. Sumartini, S.Kep., MKM., Fisqus, Ketua Panitia Asaski, menyampaikan bahwa tujuan workshop ini adalah untuk membedah capaian serta memperhatikan terkait dengan kurikulum Merdeka. Selanjutnya, akan dilakukan pengembangan materi terutama yang terkait dengan pelajaran pilihan. "Ketua Umum Asaski juga menyampaikan bahwa materi-materi pilihan ini akan membantu lulusan SMK keperawatan dalam keterserapan di dunia kerja," ucapnya.
Sementara itu, Dayang Laily, Sekjen Asaski, berharap agar pemerintah, terutama Kemendikbud, dapat memfasilitasi kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Hari ini, Asaski juga bekerja sama dengan organisasi profesi dalam hal penyerapan lulusan. Hal ini merupakan sinergi dan sinkronisasi yang luar biasa, sehingga kurikulum yang dibuat dapat diterapkan di dunia kerja.
Saat ini, data dari Kemendikbud menunjukkan bahwa baru 38% lulusan SMK asisten keperawatan terserap di dunia kerja. Oleh karena itu, ini merupakan tantangan besar bagi Asaski untuk terus bekerja sama dengan dunia industri dalam hal penyerapan lulusan SMK asisten keperawatan.
"Kegiatan ini berjalan atas kesadaran dari kita semua, dan harapannya kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar hingga hari terakhir. Yang terpenting adalah peserta dapat memperoleh makna dan hasil yang bisa dibawa kembali ke daerah masing-masing," ungkap Deasy Rina, Panitia Asaski.
Dan yang pasti, workshop nasional Asaski yang kedua ini merupakan platform penting untuk membahas perkembangan kurikulum keperawatan di Indonesia. Workshop ini mencakup topik-topik yang relevan dengan dunia kerja, seperti penanganan alat-alat rumah sakit, pemulasaran jenazah, pengendalian pencegahan infeksi, dan keperawatan komplementer.
Selain itu, kerja sama dengan organisasi profesi dan sinergi dengan dunia industri juga menjadi fokus dalam upaya penyerapan lulusan SMK asisten keperawatan di dunia kerja.
"Diharapkan, hasil dari workshop ini dapat memberikan manfaat langsung bagi kurikulum di Indonesia serta memberikan pemahaman yang lebih baik kepada peserta untuk memaknai kembali kegiatan ini dan mengaplikasikannya dalam pekerjaan mereka di daerah masing-masing," ujarnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar