Jakarta
Emiten transportasi dan pergudangan, PT Mitra Internasional Resources Tbk ("MIRA" atau "Perseroan") pada periode hingga 31 Maret 2023 mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp18,05 miliar, mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,03 miliar.
"Sedangkan beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan menjadi Rp17,98 miliar dari Rp18,98 miliar. Namun, laba bruto perusahaan mengalami kenaikan menjadi Rp68,62 juta dari laba bruto sebesar Rp40,43 juta pada periode sebelumnya," kata Wirawan Halim, Direktur Utama MIRA saat Public Expose di Jakarta, Selasa (20/06/2023).
Beban usaha yang tercatat dalam laporan keuangan juga menunjukkan penurunan menjadi Rp963,44 juta dari Rp1,08 miliar. Meskipun demikian, Perseroan masih mengalami rugi usaha sebesar Rp894,82 juta, meskipun mengalami penurunan dari rugi usaha sebesar Rp1,04 miliar pada periode sebelumnya.
Rugi sebelum manfaat pajak juga mengalami penurunan menjadi Rp2,88 miliar dari rugi sebelum manfaat pajak sebesar Rp3,04 miliar. Sedangkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga mengalami penurunan menjadi Rp2,40 miliar dari rugi periode berjalan sebesar Rp2,73 miliar.
Dalam hal kewajiban keuangan, total liabilitas perusahaan mencapai Rp91,54 miliar pada periode hingga 31 Maret 2023, mengalami penurunan dari total liabilitas sebesar Rp95,16 miliar pada periode hingga 31 Desember 2022.
Dari sisi aset, total aset perusahaan mencapai Rp260,61 miliar pada periode hingga 31 Maret 2023, juga mengalami penurunan dari total aset sebesar Rp267,91 miliar pada periode hingga 31 Desember 2022.
Meskipun mengalami beberapa penurunan dalam laporan keuangannya, Perseroan tetap optimis dengan prospek industri transportasi dan pergudangan di Indonesia. Perekonomian nasional diproyeksikan akan semakin membaik pada tahun 2023, termasuk sektor transportasi dan pergudangan.
Perseroan optimis bahwa industri transportasi darat akan terus berkembang mengingat pertumbuhan perekonomian yang membutuhkan transportasi angkutan barang. MIRA melihat adanya potensi yang menjanjikan dalam industri transportasi truk, terutama dalam pengangkutan semen yang menjadi bisnis utama perusahaan. Transportasi truk memiliki jangkauan yang luas dan fleksibel, sehingga masih menjadi sarana transportasi utama dibandingkan dengan transportasi lainnya.
Selain itu, prioritas program pemerintah dalam pembangunan infrastruktur dan properti diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan terhadap jasa pengangkutan semen. MIRA berharap dapat memanfaatkan kesempatan ini dan terus mengembangkan usaha dengan memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan. Dalam rangka meneruskan strategi bisnis tahun sebelumnya, MIRA perlu mengambil beberapa langkah strategis guna mengatasi tantangan yang dihadapi dan memperoleh pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dalam rangka menjalankan strategi-strategi tersebut, MIRA harus tetap memperhatikan kemampuan keuangan perusahaan. Melakukan analisis keuangan yang cermat, mengelola risiko dengan bijaksana, dan memastikan ketersediaan sumber daya yang cukup akan menjadi faktor penting dalam keberhasilan implementasi strategi-strategi tersebut.
Dan yang pasti, Perseroan perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan fokus pada efisiensi operasional, diversifikasi bisnis, peningkatan kualitas layanan, mengikuti perkembangan tren industri, dan pengembangan karyawan, MIRA dapat memposisikan dirinya sebagai pemain yang kompetitif dan sukses dalam industri transportasi dan pergudangan. Dengan melibatkan kemitraan strategis dan mempertimbangkan kemampuan keuangan perusahaan, MIRA dapat memanfaatkan peluang pasar yang ada dan mencapai kesuksesan jangka panjang. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar