Emiten Konstruksi, PT Sumber Mas Konstruksi Tbk ("SMKM" atau "Perseroan"), dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyetujui pembagian Dividen tunai untuk tahun buku 2022 sebesar Rp1,25 miliar, atau Rp1 per lembar saham. Hal tersebut disampaikan oleh Budi Aris, Direktur Utama SMKM saat Public Expose usai RUPST di Jakarta, Kamis (15/06/2023).
Dalam tahun buku 2022, pendapatan perseroan mengalami kenaikan sebesar 12,98% atau senilai Rp16,43 miliar jika dibandingkan dengan tahun 2021. Pendapatan perseroan meningkat dari Rp126,6 miliar menjadi Rp143,04 miliar. Menurut Budi Aris, kenaikan pendapatan ini merupakan hasil dari fokus perseroan dalam meningkatkan target pendapatan. Ini menunjukkan bahwa perseroan telah berhasil mencapai tujuan pendapatan yang ditetapkan dan juga telah memperluas operasional bisnisnya.
Namun, di sisi lain, beban pokok pendapatan perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 13,12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini terjadi dari Rp106,6 miliar menjadi Rp120,6 miliar. Kenaikan beban pokok pendapatan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan usaha perseroan. Kenaikan ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kenaikan biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead. Seiring dengan perluasan operasional dan pelaksanaan proyek-proyek yang lebih banyak, diharapkan beban pokok pendapatan juga akan meningkat. Oleh karena itu, sangat penting bagi perseroan untuk memantau dengan cermat biaya-biaya tersebut agar pengelolaannya efektif dan tidak mengikis profitabilitas perseroan.
Selain itu, beban umum dan administrasi perseroan juga meningkat sebesar 76,05% atau senilai Rp5,8 miliar dalam tahun buku 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beban ini meningkat dari Rp7,6 miliar menjadi Rp13,5 miliar. Kenaikan signifikan dalam beban umum dan administrasi ini diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional perseroan, seperti biaya sewa gedung dan pembayaran pajak penghasilan final. Kenaikan yang drastis ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk biaya sewa kantor yang lebih tinggi, peningkatan biaya karyawan, dan pengeluaran administrasi lainnya.
Pada tahun buku 2022, SMKM berhasil mengurangi piutang usahanya sebesar 100% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Piutang usaha perseroan turun senilai Rp2,26 miliar. Penurunan yang signifikan ini menunjukkan bahwa perseroan berhasil mengumpulkan pembayaran yang tertunda dari pelanggannya. Hal ini dapat dianggap sebagai tanda positif bagi posisi keuangan perseroan karena mencerminkan manajemen kredit yang efisien dan arus kas yang kuat. Dengan meminimalkan piutang usaha, perseroan dapat meningkatkan likuiditasnya dan mengurangi risiko piutang macet.
Di sisi lain, liabilitas perseroan juga mengalami penurunan sebesar 91,52% pada tahun buku 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan yang signifikan ini menunjukkan bahwa perseroan berhasil mengurangi beban hutangnya, yang dapat berdampak positif pada stabilitas dan fleksibilitas keuangan perseroan. Liabilitas yang lebih rendah juga dapat meningkatkan kreditabilitas perseroan, mengurangi biaya bunga, dan meningkatkan kepercayaan investor.
Penurunan piutang usaha dan liabilitas menunjukkan manajemen keuangan yang efektif dan posisi yang kuat untuk mengejar peluang pertumbuhan di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi perseroan untuk terus menerapkan strategi keuangan yang bijaksana, memantau biaya dengan cermat, dan mengeksplorasi peluang baru guna menghasilkan pendapatan dan menjaga tren positifnya di industri konstruksi.
"Dan yang pasti, kinerja keuangan Perseroan pada tahun buku 2022 menunjukkan pertumbuhan positif dalam pendapatan, meskipun ada peningkatan biaya. Penurunan piutang usaha dan liabilitas menunjukkan manajemen keuangan yang efektif dan posisi yang kuat untuk mengejar peluang pertumbuhan di masa depan," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar