Emiten pita perekat di Indonesia dan luar negeri, PT Ekadharma International Tbk ("EKAD" atau "Perseroan"), akan membagikan dividen sebesar Rp9 per lembar saham. Hal ini menjadi berita menarik bagi para pemegang saham. Namun, saat melihat laporan keuangan mereka pada kuartal pertama tahun 2023, terdapat beberapa angka yang menunjukkan penurunan kinerja dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Pada kuartal pertama tahun 2023, Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp141,01 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan dari penjualan pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai Rp175,22 miliar," kata Direktur EKAD, Lie Phing saat saat Public Expose di Jakarta, Selasa (13/06/2023).
Bahkan, Perseroan meraup laba bruto sebesar Rp175,22 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Angka ini menurun dibandingkan dengan laba bruto pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai Rp56,53 miliar. Penurunan yang signifikan ini menunjukkan adanya tekanan biaya atau penurunan profitabilitas dalam operasional perusahaan.
Selain itu, perseroan juga mencatatkan laba usaha sebesar Rp26,02 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Angka ini menurun dibandingkan dengan laba usaha pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai Rp34,83 miliar. Penurunan ini mengindikasikan adanya penurunan efisiensi operasional perusahaan atau peningkatan biaya yang tidak proporsional terhadap pendapatan yang dihasilkan.
"Alhasil, Perseroan mencatatkan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp22,68 miliar pada kuartal pertama tahun 2023 atau turun bila dibandingkan dengan laba bruto Perseroan pada kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai Rp28,43 miliar. Penurunan ini menunjukkan adanya tekanan profitabilitas yang perlu diperhatikan oleh manajemen Perseroan," ungkapnya.
Namun, jika melihat dari sisi aset, Perseroan berhasil meningkatkan total aset mereka. Hingga akhir Desember 2022, Perseroan memiliki total aset sebesar Rp1,22 triliun, naik dibandingkan total aset pada akhir 2021 yang sebesar Rp1,16 triliun. Penambahan ini bisa menjadi indikasi bahwa Perseroan memiliki strategi pertumbuhan jangka panjang dan telah berhasil mengelola aset mereka dengan baik.
"Dalam menghadapi tantangan penurunan penjualan dan profitabilitas, Perseroan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi bisnis mereka," pungkasnya.
Reporter: Lakalim Adalin
Editor : Arianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar