PT Segar Kumala Indonesia Tbk ("BUAH" atau "Perseroan") dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (05/06/2023) telah menyetujui pembagian dividen sebesar 53 persen dari laba bersih tahun buku 2022 kepada para pemegang saham.
"Perseroan akan membagikan dividen sebesar Rp14 miliar atau sebesar Rp14 per lembar saham," kata Vianita Januarini, Direktur BUAH, saat Public Expose setelah RUPST di Jakarta.
Menurut dia, Kinerja keuangan Perseroan pada kuartal I 2023 menunjukkan pertumbuhan positif dalam penjualan bersih, meskipun laba bersih mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Hingga kuartal I-2023, penjualan bersih Perseroan mencapai Rp376,89 miliar, meningkat 34,44 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp280,33 miliar.
"Kenaikan penjualan didorong oleh dua segmen, yaitu penjualan buah-buahan sebesar Rp374,38 miliar dan penjualan ayam beku sebesar Rp5,25 miliar. Namun, beban pokok penjualan juga mengalami peningkatan menjadi Rp340,98 miliar pada kuartal I-2023, atau naik 34,42 persen dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar Rp253,66 miliar," ungkapnya.
Akibatnya, laba kotor pada kuartal I-2023 mencapai Rp35,91 miliar, menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang sebesar Rp26,66 miliar. Namun, laba bersih mengalami penurunan sebesar 17,56 persen menjadi Rp9,22 miliar bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp11,18 miliar.
Sementara itu, total ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp162,68 miliar pada kuartal I-2023 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp153,92 miliar.
Dari segi aset, total aset Perseroan pada kuartal I-2023 mencapai Rp366,06 miliar, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2022 yang hanya sebesar Rp245,65 miliar.
"Dan yang pasti, Perseroan juga telah merumuskan serangkaian strategi bisnis untuk tahun 2023 guna memperluas kerjasama dengan pemasok internasional, melengkapi keberagaman produk, memperluas jaringan distribusi, dan menjaga kualitas persediaan melalui rantai distribusi yang baik," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar