Dr. Syahganda Nainggolan, Aktivis Senior dan Direktur Eksekutif Lingkar Sabang-Merauke menghadiri acara Halal bi Halal “Koalisi untuk Perubahan” yang diselenggarakan oleh INDONESIA GEMILANG bekerjasama dengan BPJK PARTAI DEMOKRAT di Jakarta, Sabtu (06/05/2023). Dalam acara tersebut, Dr. Syahganda menekankan pentingnya menjaga demokrasi di Indonesia dan perlunya pendidikan politik bagi masyarakat.
"Aspek terpenting dari acara tersebut adalah perlindungan demokrasi di Indonesia. Dia menegaskan, demokrasi tidak boleh dikhianati, apalagi setelah masa kelam otoritarianisme(kekejaman) di era Soekarno dan Soeharto," kata Syahganda kepada wartawan Surat Kabar Duta Nusantara Merdeka di Jakarta.
Dr. Syahganda berharap agar demokrasi di Indonesia tetap terjaga, dan pemerintah jangan menggunakan istana presiden sebagai alat untuk memperjuangkan kepentingan segelintir partai politik.
Lebih lanjut, Dr. Syahganda juga mengomentari pemilihan presiden yang akan datang dan perlunya perubahan. Dia mengkritik pencalonan Airlangga, Budi Gunawan, dan Luhut Panjaitan, menyatakan bahwa mereka mewakili status quo dan bukan perubahan yang dibutuhkan Indonesia.
Menurut Dr Syahganda, rakyat Indonesia harus menang melalui agenda perubahan yang meliputi revisi omnibus law dan pembubaran IKN karena rentan terhadap kepentingan asing.
"Koalisi untuk Perubahan menegaskan perlunya pendidikan demokrasi dan politik di Indonesia. Selain itu, Acara ini juga menyediakan platform yang sangat baik bagi kelompok politik dan organisasi masyarakat sipil untuk berkumpul dan berkolaborasi menuju tujuan bersama," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar