PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk ("YULE" atau "Perseroan") mencatatkan kinerja keuangan yang positif untuk tahun yang berakhir pada Desember 2022. Aset perusahaan meningkat menjadi Rp509.7 miliar dari Rp450.2 miliar pada tahun 2021, terutama disebabkan oleh peningkatan portofolio efek dari Rp248,5 miliar menjadi Rp460,3 miliar.
"Di sisi lain, liabilitas perseroan turun menjadi Rp16.1 miliar dari Rp22.7 miliar karena penurunan utang transaksi perdagangan efek perantara dari Rp15.7 miliar menjadi Rp7.3 miliar," ujar Agustinus Sumandar, Direktur Pedagang Efek & Penjamin Emiten Efek YULE saat Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta pada Jumat (05/05).
Perseroan juga membukukan ekuitas sebesar Rp493.6 miliar naik dari Rp427.4 miliar di tahun 2021, meningkat sebesar Rp66.1 miliar Kenaikan tersebut terutama disebabkan laba bersih perseroan tahun 2022 sebesar Rp56.4 miliar ditambah pengurangan saham tresuri sebesar Rp. 9.7 miliar.
Dari sisi pendapatan, Agustinus menuturkan, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp74.9 miliar untuk Desember 2022. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan posisi Desember 2021 sebesar Rp103.5 miliar Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh perubahan nilai keuntungan yang belum direalisasi dari portofolio surat berharga perseroan, dari Rp100.1 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp62.6 miliar pada tahun 2022.
Namun, Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan dari aktivitas perdagangan efek sebesar 82,20% dari Rp1.16 miliar menjadi Rp2.1 miliar pada tahun 2022. Selain itu juga terdapat peningkatan pendapatan dividen dan bunga sebesar 362% dari Rp2 .1 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp10.1 miliar pada tahun 2022.
"Laba sebelum pajak perseroan untuk Desember 2022 tercatat Rp53.2 miliar turun dari Rp79.2 miliar tercatat pada Desember 2021. Setelah mendapat manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan sebesar Rp2.9 miliar perseroan melaporkan laba tahun berjalan sebesar Rp 56.2 miliar pada 2022, turun dari Rp80.6 miliar. Earning per share (EPS) perseroan juga turun dari Rp53,83,- menjadi Rp36,31,-," ungkapnya.
Secara keseluruhan, kinerja keuangan Perseroan tahun 2022 menunjukkan peningkatan aset dan ekuitas, meskipun terjadi penurunan pendapatan dan EPS. Penurunan liabilitas perseroan juga mencerminkan tren positif yang menunjukkan posisi keuangan yang sehat.
"Peningkatan portofolio sekuritas dan pendapatan dari aktivitas perdagangan sekuritas menyoroti keberhasilan Perseroan dalam bisnis intinya. Namun, penurunan keuntungan yang belum terealisasi dari portofolio efek berdampak pada kinerja pendapatan perseroan," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar