Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan salah satu tujuan wisata sekaligus provinsi yang dilalui pemudik menuju kampung halaman. Peningkatan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan terjadi sepanjang periode arus mudik dan arus balik Idulfitri 1444H, baik melalui jalur utama maupun arteri.
Anggota Komite BPH Migas Harya Adityawarman dan Iwan Prasetya Adhi melakukan pemantauan langsung jelang Idulfitri 1444H dengan menyambangi beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tersebar di DIY, seperti di Yogyakarta, Kulon Progo, Bantul dan Sleman, serta Magelang, Provinsi Jawa Tengah, 19-20 April 2023.
Pemantauan dilakukan guna memastikan penyediaan dan penyaluran BBM terjaga dengan baik.
“TItik-titik SPBU yang kami pantau di Yogya ini adalah wilayah padat pemudik yang memanfaatkan jalur arteri. Baik mereka yang berasal dari barat ke timur atau sebaliknya”, ujar Harya saat ditemui di salah satu lokasi SPBU.
Harya menambahkan, antusiasme untuk mudik di tahun ini cukup tinggi, sehingga akan terjadi peningkatan permintaan BBM dibanding waktu normal. “Setiap waktu kami memantau pasokan BBM dengan detil dan teliti bersama dengan badan usaha, untuk benar-benar memastikan alokasi penyaluran BBM di seluruh wilayah Indonesia dimanfaatkan dengan baik," imbuhnya.
Sementara itu, Iwan menjelaskan bahwa pemudik yang melewati Yogyakarta dapat memanfaatkan waktu mereka untuk beristirahat, mengingat sebagian besar pemudik tiba di wilayah ini pada malam hari.
"Tentunya mereka akan singgah di rest area SPBU untuk istirahat dan sekaligus isi ulang BBM," jelas Iwan.
Iwan juga menyampaikan bahwa Pemerintah menjamin pasokan BBM dalam menyambut Hari Raya Idulfitri tahun ini dalam kondisi aman.
“Masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan BBM, lewat jalur tol ataupun jalur arteri. BPH Migas kembali diberi amanat sebagai Koordinator Posko Nasional sektor ESDM periode Idulfitri 2023, komitmen kami untuk melayani masyarakat dengan baik di bidang minyak dan gas bumi," tutupnya.
*Pengisian Berulang*
Dari hasil pemantauan, salah satu SPBU di Sleman ditemukan pengisian berulang kali oleh kendaraan roda empat tanpa pelat nomor hingga 2 hingga 3 kali dalam sehari.
Menanggapi temuan ini, Harya mengimbau badan usaha untuk meningkatkan kewaspadaan. “Saya harap pihak SPBU tidak bosan melakukan pengecekan CCTV, periksa ulang hasil penjualan yang dirasa janggal. Jangan sampai kendaraan yang sama dengan pelat nomor polisi berbeda dibiarkan mengisi berkali-kali,” tegas Harya.
Lebih lanjut, Harya menegaskan perlu ada ketegasan jika menemukan hal serupa. "Karena kalau tidak ada penindakan tegas, makin banyak operator dan konsumen nakal bermunculan. Jika dibiarkan terus, pengiriman kuota ke depannya perlu dikurangi untuk SPBU yang bermasalah ini. Supaya ada pembelajaran (pembinaan) juga,” tegasnya.
Sementara itu, Iwan berharap kejadian ini dapat ditindaklanjuti sehingga tidak terulang di kemudian hari. “Jangkauan CCTV lebih dioptimalkan dan dipertajam. QR Code sering dicuri, pelat nomor polisi bisa diambil, tanpa melihat jenis kendaraan atau warnanya. Kalau sampai ada apa-apa, yang rugi rekan-rekan SPBU juga. Ini untuk keselamatan dan kebaikan pihak SPBU itu sendiri dan masyarakat yang kebetulan mengisi di SPBU tersebut,” pungkas Iwan. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar