Emiten barang konsumsi terkemuka di Indonesia, PT Tigaraksa Satria Tbk ("TGKA" atau "Perseroan"), dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 telah menyetujui untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022. Pembayaran dividen sebesar Rp325,- (tiga ratus dua puluh lima Rupiah) per saham.
Selain itu, Rapat juga memberikan kewenangan kepada direksi perseroan untuk menentukan waktu dan tata cara pembagian dividen tunai sesuai dengan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan dengan seksama kinerja keuangan perusahaan untuk tahun yang bersangkutan. Perusahaan telah mencapai target pendapatan dan laba yang diproyeksikan dan berada dalam posisi keuangan yang kuat untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
"Sepanjang tahun 2022, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp478,13 miliar, atau turun tipis 0,62 persen bila dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp481,09 miliar," kata Syahrizal Sabir, Corporate Secretary TGKA dalam publik Expose setelah RUPST di Jakarta, Selasa (18/04/2023).
"Penurunan laba bersih juga mempengaruhi laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Laba per saham turun menjadi Rp520,6 per saham, padahal di akhir tahun 2021 berada di Rp523,79.
Meski mengalami penurunan laba, Perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan. Pendapatan perseroan tumbuh 8,8 persen mencapai Rp12,977 triliun. Pertumbuhan ini terutama disebabkan kenaikan penjualan susu, makanan ringan, dan kebutuhan rumah tangga sebesar 11,5 persen menjadi Rp12,215 triliun.
Bukan hanya itu, lanjut Syahrizal, penjualan gas, kompor, dan blender juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 23,2 persen menjadi Rp377,21 miliar.
Namun, perseroan juga mengalami penurunan tajam penjualan buku pendidikan sebesar 42,4 persen sehingga hanya menghasilkan pendapatan Rp383,88 miliar. Ini bisa jadi karena meningkatnya popularitas e-book atau materi pendidikan digital lainnya.
Menurut Syahrizal, Meski mengalami kenaikan pendapatan, Perseroan mencatat kenaikan beban pokok penjualan yang signifikan, yakni naik 11,1 persen menjadi Rp11,567 triliun. Kenaikan beban ini terutama disebabkan oleh kenaikan pembelian barang yang naik 7,4 persen menjadi Rp11,768 triliun.
Akibatnya, laba kotor perseroan turun 6,9 persen menjadi Rp 1,409 triliun.
Meski sedikit mengalami penurunan laba bersih, PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) tetap menjadi salah satu perusahaan barang konsumsi terkemuka di Indonesia. Kinerja perusahaan di tahun 2022 patut diacungi jempol, mengingat lingkungan ekonomi yang penuh tantangan akibat pandemi yang sedang berlangsung.
"Fokus perusahaan pada inovasi dan diversifikasi produknya telah memungkinkannya untuk tetap tangguh dan beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar