Diskusi "Membaca sikap Ganjar Menolak Israel" menjadi topik yang menarik untuk dipertimbangkan mengingat pernyataan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, yang menolak keras adanya rencana kunjungan delegasi Israel ke Indonesia pada tahun 2018 lalu.
"Penolakan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo ini harus dilihat sebagai suatu bentuk keberanian dalam menentang perlakuan Israel terhadap Palestina," kata Eko Sulistyo, mantan Deputi IV Kantor Staf Presiden dalam diskusi "Membaca sikap Ganjar Menolak Israel" di Rumah Ganjar Jakarta, Selasa (28/03).
Eko menekankan bahwa selama ini, banyak pihak yang terlalu mempertimbangkan faktor ekonomi dan politik dalam menentukan hubungan luar negeri dengan negara-negara tertentu, tanpa memperhatikan masalah kemanusiaan.
Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya bisa diterima oleh semua pihak. Sejumlah kritikus menilai bahwa penolakan yang dilakukan oleh Ganjar Pranowo terhadap kunjungan delegasi Israel tersebut lebih karena motivasi politik dalam rangka meningkatkan popularitasnya di kalangan masyarakat.
Bahkan, Mereka juga menilai bahwa penolakan semacam ini kurang tepat karena Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang seharusnya membuka kesempatan kerja sama dengan negara lain demi meningkatkan perekonomian nasional.
"Bagaimanapun, diskusi mengenai sikap Ganjar Pranowo dalam menolak Israel patut dipertimbangkan sebagai salah satu indikator hubungan luar negeri Indonesia dengan negara lain. Sikap-tindakan ganjar dinilai terkait dengan kebijakan luar negeri Indonesia dalam perlindungan hak asasi manusia, solidaritas internasional, dan kepentingan nasional Indonesia secara keseluruhan," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar