IMM sebagai pusat aspirasi bukan sebagai tempat pengapresiasian salah satu pemimpin. Saat ini IMM bukanlah organisasi yang bisa di bayar untuk mengapresiasi kinerja suatu pemerintahan.
"Jas merah ini kita gunakan untuk mengontrol kegiatan pemerintah dan bukan untuk mengapresiasi secara berlebihan. Kalau sudah di apresiasi, mereka akan besar kepala dan kemungkinan kita tidak bisa lagi mengontrol kegiatan-kegiatan pemerintahan. Seharusnya kita sebagai _social control_ harus terus mengawal dan mengkritisi pemerintahan bukan malah menyanjungnya." pungkas ketua umum PK IMM faperta UMSU Rizki Afani
sebagai organisasi mahasiswa apa lagi tergabung dalam Cipayung yang memang sudah di perhitungkan oleh banyak organisasi lain, IMM seharusnya tetap menjaga Marwah nya dan merahnya yang senantiasa diartikan sebagai singanya jalanan dalam melakukan aksi. Karena itu sangat perlu pemimpin di IMM untuk tidak melakukan kesalahan dalam mengambil sikap, serta tidak berpihak dengan pihak manapun dalam melakukan langkah organisasi dan gerakannya.
"Marwah ikatan yang menggunakan jas merah ini tidak bisa untuk di hargai. Karena perjuangan dari 5 tokoh yang membangun IMM ini, sudah bersusah payah menjaga Marwah dan kebaikan nama IMM. Jangan sampai orang-orang yang ada di dalamnya sekarang merusak nama besar IMM dan tak menghargai perjuangan tokoh terdahulu. Sehingga harus tepat dalam mengambil langkah agar tidak mencederai nama baik IMM." tambah Rizki afani **
Tidak ada komentar:
Posting Komentar