Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) DKI Jakarta, Edwin Waturandang, bersama anggota relawan PERMATA, Herni. S, melakukan kunjungan ke Rutan Kelas I Pondok Bambu di Jakarta Timur, Selasa (21/03/23). Hal tersebut dilakukan untuk mempererat silaturahmi dan kerjasama sebagai mitra yang baik dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta melalui media-media lokal, nasional dan Internasional dari group PPWI.
Dalam pertemuan di Rutan Kelas 1 Pondok Bambu mereka disambut langsung Kepala Rumah Tahanan (Karutan), Dewi Sondari, dan Kepala Pengamanan Rutan (KPR), Tian Agustiani. “Walaupun kedatangan kami ini tidak bersama Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, dan team DPN PPWI, kami merasakan sambutan yang baik dari ibu Dewi dan ibu Tian,” ujar Edwin Waturandang.
Menurutnya, saat ini Ketum PPWI sangat padat jadwalnya sehingga tidak bisa hadir dan meminta kami dari PPWI DKI Jakarta untuk mewakili sebagai utusan dari DPN PPWI. “Ke depannya akan dijadwalkan untuk pertemuan antara Ketum dan team DPN PPWI dengan Karutan Kelas I Pondok Bambu,” jelasnya.
Selanjutnya, Edwin Waturandang dan Herni. S, diajak Karutan Dewi Sondari yang didampingi Tian Agustiani untuk melihat-lihat kegiatan warga binaan, misalnya melihat secara langsung latihan menyanyi para warga binaan. Harapan Karutan agar nanti pada saat warga binaan sudah bebas mereka bisa diterima oleh masyarakat luas dan bisa menjadi orang yang berguna bagi Nusa dan Bangsa.
“Baru beberapa bulan ini, setelah lebih dari 2 tahun, Rutan Kelas I Pondok Bambu ini tidak ada struktural pejabat yang tetap sebagai Kepala Pengamanan Rutan, syukur alhamdulilah dengan adanya penetapan Kepala Pengamanan Rutan, Tian Agustiani, sekarang ini, kami bisa lebih meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan dalam memproteksi para warga binaan khusus wanita di tempat ini,” ungkap Dewi Sondari.
Lebih lanjut, Ia menambahkan, “Semaksimal mungkin kami berusaha agar warga binaan khusus wanita yang kami bina di sini dapat bertobat, kembali diterima di tengah-tengah masyarakat dan keluarga mereka, itu yang menjadi tugas dan tanggung jawab kami di sini.” (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar