Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menegaskan pola pembangunan dan pemberdayaan di tingkat desa yang paling efektif adalah dengan melalui replikasi. Seperti mengembangkan budidaya ikan mas koki yang sukses di Tulungagung ke wilayah lain.
Pelaksanaannya bisa dilakukan dengan amati, tiru dan modifikasi (ATM). Kemendes PDTT terus berupaya agar akselerasi ekonomi di level desa bisa dilakukan dengan maksimal.
Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar mengungkapkan bahwa akselerasi ekonomi saat ini hanya ada satu, yaitu dengan ekspor produk.
“Inilah yang terus digalang oleh pemerintah. Sehingga apa yang sudah kita lakukan selama ini, permasalahan yang paling utama itu bisa tertangani dengan baik. Dengan demikian akselerasi ekonomi di level yang terkecil dalam hal ini desa, bisa dilakukan dengan semaksimal mungkin,” ujarnya saat melepas ekspor ikan mas koki produksi petani Desa Sejahtera Astra di Desa Wajak Lor, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (12/3/2022).
Menurut Gus Halim, kegiatan ekspor seperti ini menjadi sangat penting karena akan menjadi piloting dan direplikasi di tempat-tempat yang lain.
Gus Halim berharap ekspor produk petani desa ini bisa segera ditindaklanjuti di tempat-tempat lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan Kabupaten Tulungagung.
Pembudidayaan ikan mas koki di Desa Wajak Lor, Tulungagung telah dirintis sejak 1986. Hingga kini budi daya ikan mas koi di Desa Wajak Lor terus berkembang dan berhasil mengangkat perekonomian warga.
Pelepasan ekspor dilakukan Gus Halim didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dengan ditandai pemecahan kendi ke bagian samping truk yang mengangkut 20.000 ekor ikan mas koki.
“Amati, tiru, modifikasi atau ATM. Jadi itu sangat efektif, sehingga tidak lagi kita terlalu banyak bicara teori,” tegas Gus Halim.
Ikan mas koki dari petani desa di Tulungagung tersebut diekspor ke tiga negara tujuan, yakni Australia, Jepang dan Inggris dengan nilai Rp1,8 miliar.
Pelepasan ekspor ikan koki ini juga dihadiri Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur Moh. Gunawan Saleh, Head of CSR & Social Engagement PT Astra International Tbk Triyanto, Direktur Eksekutif Yayasan Cah Angon Dhika Yudistira, Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi & Usaha Kecil Menengah Hanung Harimba Rachman.
Selanjutnya Sekretaris Direktorat Jendral Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT Sudrajat, Sekretaris Direktorat Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Machmud, Direktur Pembenihan Ditjen Perikanan Budidaya KKP Nono Hartanto, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag Merry Maryati, Asisten Deputi Pemberdayaan Ekonomi dan Kewirausahaan Kemenko Perekonomian, Abdul Ghofar. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar