Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan para korban terbakarnya pipa TBBM Plumpang menjadi prioritas Kementerian BUMN juga PT Pertamina. Ia menambahkan bahwa sejak peristiwa itu terjadi pada Jumat malam, Pertamina sudah hadir untuk memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena dampak kebakaran itu.
"Saya langsung ke RSPP karena tadi mendapat info ada lagi korban meninggal, sekaligus ingin memastikan semua korban yang dirawat mendapat pelayanan maksimal. Karena dalam situasi seperti ini, korban harus mendapat perhatian utama, dan saya lihat Pertamina hadir untuk itu," ujar Erick Thohir di RSPP, Sabtu (4/3) yang didampingi Direktur RS Pusat Pertamina, dr Theryoto.
Menurut Erick, fasilitas yang dimiliki Pertamina, terutama jaringan rumah sakit dianggap mampu untuk membantu penanganan korban Plumpang secara maksimal. Fasilitas burn unit (unit luka bakar) di RSPP merupakan fasilitas terbaik untuk penanganan korban dengan luka bakar.
"Oleh sebab itu, saya himbau siapapun yang terdampak atas musibah di Plumpang, silahkan datangi RSPP dan kami siap memberikan bantuan bagi yang butuh pertolongan lebih insentif. RSPP terbuka untuk.para korban dan ini semua menjadi tanggung jawab kami. Saat ini yang terpenting adalah memastikan pelayanan masyarakat terpenuhi," tambahnya.
Menurut dr Theryoto, sejak Sabtu dini hari, sudah ada 26 pasien yang dirawat di RSPP. Mereka terdiri dari 23 orang dewasa dan tiga anak-anak dengan tingkat luka bakar 75%- 95%.
"Dari 26 ini kita kategorikan dua kelompok, yang butuh ICU 13 pasien dan tidak perlu ICU juga 13 pasien. Namun, ada satu pasien perempuan dua jam lalu karena luka bakar hampir 100 persen tidak bisa tertolong lagi, dan kini ada 25 pasien yang terus kami usahakan pemulihannya," ujarnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar