PT Bank Mega Tbk ("MEGA" atau "Perseroan") sepanjang tahun 2022 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp4,05 triliun. Perolehan laba didukung dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp5,87 triliun.
"Laba sebelum pajak tumbuh menjadi Rp5,03 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh kenaikan net interest income sebesar Rp1,03 triliun menjadi Rp5,87 triliun,"kata Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib dalam Publik Expose di Jakarta, Jum'at (24/2/2023).
Sepanjang tahun 2022, ujar Kostaman, Perseroan mencatat pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan cukup baik, yaitu meningkat 15,84% menjadi sebesar Rp70,29 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan industri perbankan yang sebesar 11,35%. Sedangkan untuk margin bunga bersih di posisi 5,42%.
Dari sisi aset, menurut Kostaman, Total aset Perseroan meningkat sebesar Rp142 triliun, atau naik 6,68% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp132,88 triliun.
Lebih lanjut, Kostaman mengungkapkan, saat ini transformasi digital yang mengambil porsi terbesar dalam transaksi sehari-hari. Sebagaimana diketahui, Bank Mega telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan layanan.
Adapun, M-Smile atau Mega Smart Mobile App yang bisa digunakan nasabah untuk transaksi telah dilengkapi dengan fitur transaksi transfer antar bank tanpa biaya, serta menyediakan 90 fitur dengan 699 produk yang dapat memberikan kenyamanan bertransaksi bagi nasabah. Transaksi perbankan yang dilakukan nasabah melalui aplikasi M-Smile telah mencapai 68%.
Bukan hanya itu, Ada juga chatbot MILA (Mega Intelligent Assistant) merupakan Layanan Chatbot melalui aplikasi WhatsApp untuk mempermudah mendapatkan informasi antara lain: Info Promo, Info Produk, Info Layanan dan Info Lokasi ATM & Cabang MEGA.
Kemudian, Kostaman menambahkan, ada juga EMPLOYEE MOBILE MEMO yang merupakan Mobile App Internal untuk pegawai Bank Mega yang dilengkapi berbagai fitur seperti Korespondensi (Memo Dinas, Disposisi & Sosialisasi) dan Kepegawaian (Slip Gaji, SPT Pajak, Absensi, Cuti/Izin, SKI, Job Desc, Car Reservation, E-Learning, Asuransi & Santunan).
"Dan yang pasti, Proses otomasi terus dijalankan agar proses bisnis dapat dilakukan menjadi lebih mudah, cepat dan efisien. Alhasil, 79% dari proses bisnis telah berhasil diotomasi," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar