Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong BUMN untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan nilai aset-aset milik perusahaan negara agar mampu mendongkrak pariwisata lokal. Hal tersebut berlaku juga untuk Kota Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki kekayaan berupa aset-aset bernilai sejarah tinggi.
Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis, Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin menyambut positif upaya Erick Thohir dalam meningkatkan pariwisata lokal. Menurut Arif, BUMN di bawah kepemimpinan Erick senantiasa memiliki dua visi besar dalam mengembangkan kepariwisataan. Pertama, BUMN akan memaksimalkan aset BUMN untuk wisata lokal. Dan visi kedua, BUMN didorong untuk terus memaksimalkan UMKM dan merk lokal.
Hal itu selaras dengan catatan Arif yang menunjukkan bahwa 70 persen dari jumlah wisatawan di Indonesia adalah pelancong dalam negeri. Selebihnya, 30 persen merupakan wisatawan manca negara.
"Tentunya kami menyambut baik upaya Pak Erick itu. Indonesia terkenal kaya akan tradisi dan budayanya yang bisa menjadikan kekuatan pariwisata. Jadi, dukungan Pak Erick melalui BUMN sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ujarnya kepada awak media, Minggu (22/1).
Dengan demikian, lanjut Arif, UMKM yang berada di kawasan pariwisata juga bisa merasakan dampak dari pengembangan pariwisata itu. Menurutnya, pariwisata adalah pendongkrak utama perekonomian nasional.
"Seluruh masyarakat nantinya akan berdaya dari sisi ekonomi. Mulai dari UMKM hingga masyarakat lokal sekitar. Sehingga lapangan pekerjaan semakin terbuka lebar," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arif berharap dengan ditingkatkannya kawasan itu, dapat menjadi daya tarik untuk menstimulus target pergerakan wisatawan mancanegara sebanyak 7,4 juta dan pergerakan wisatawan nusantara sebanyak 1,4 miliar pada 2023.
Untuk diketahui, dipilihnya Kota Lama Semarang sebagai lokasi kegiatan seni ini tentunya untuk mendorong percepatan pengembangan pariwisata di Kota Lama Semarang yang sedang dalam proses revitalisasi.
Kawasan dengan luas 72,3 hektare ini merupakan salah satu magnet pariwisata di Provinsi Jateng yang memiliki nilai sejarah bergaya kolonial.
Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang juga merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya untuk membangun ekosistem atraksi pariwisata di seputar Jogjakarta, Solo, dan Semarang. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar