Emiten Produsen Alkylbenzene (AB), PT Unggul Indah Cahaya Tbk. ("UNIC" atau "Perseroan") Sampai dengan 30 September 2022, Perseroan mencatat nilai penjualan konsolidasian sebesar USD 318,06 juta mengalami peningkatan sebesar 15,56% atau USD 42.83 juta dibandingkan dengan penjualan konsolidasian pada periode yang sama di tahun 21 yang tercatat sebesar USD 275,23 juta.
"Peningkatan nilai penjualan 1/5 solidasian ini dikarenakan kenaikan rata-rata harga jual produk di tahun 2022 yang merupakan dampak dari tren kenaikan harga minyak mentah dunia," kata Yani Alifen selaku Presiden Direktur UNIC saat Public Expose secara eletronik (virtual), Kamis (21/12).
Sampai dengan tanggal 30 September 2022, ujar Yani, Perseroan mencatat laba bruto konsolidasian sebesar USD 64,55 juta, mengalami penurunan 9,41% atau USD 6.70 juta dibandingkan laba bruto konsolidasian per 30 September 2021 yang tercatat sebesar USD 71,25 juta.
Margin laba bruto Perseroan pada periode sembilan bulan tahun 2022 dan 2021 masing-masing tercatat sebesar 20.29% dan 25,89%. "Penurunan laba maupun margin laba bruto Perseroan terutama didorong oleh harga minyak mentah dunia yang menunjukan down trend sejak pertengahan tahun 2022 sehingga Perseroan juga perlu mengikuti harga pasar," ucapnya.
Lebih rinci, Yani menambahkan, Laba sebelum beban pajak penghasilan sampai dengan 30 September 2022 tercatat sebesar USD 45,37 juta, sedangkan untuk periode yang sama di tahun 2021 tercatat sebesar USD 55,12 juta, mengalami penurunan sebesar USD 9.75 juta atau 17,69%. Salah satu penyebab menurunnya laba sebelum pajak adalah adanya rugi selisih kurs karena melemahnya mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika.
"Seiring dengan penurunan laba sebelum pajak. Perseroan mencatat beban pajak penghasilan untuk periode sembilan bulan tahun 2022 sebesar USD 10,46 juta, mengalami penurunan sebesar USD 1.75 juta dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 12.21 juta," ungkapnya.
Dengan demikian, setelah dipotong pajak penghasilan, laba periode berjalan sampai dengan 30 September 2022 tercatat sebesar USD 34,91 juta, menurun sebesar USD 8.00 juta atau 18,65% dibandingkan dengan laba periode berjalan pada periode Sembilan bulan tahun 2021 yang tercatat sebesar USD 42,91 juta.
Menurut dia, EBITDA sampai dengan periode yang berakhir pada 30 September 2022 sebesar USD 47.83 juta sedangkan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2021 tercatat sebesar USD 56,46 juta. Untuk laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2022, Perseroan mencatat total aset konsolidasian Perseroan sebesar USD 324,10 juta, mengalami peningkatan sebesar USD 31,37 juta atau 10,72% dari total aset konsolidasian yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2021, yakni sebesar USD 292,72 juta. Peningkatan terutama GHO pada nilai persediaan Perseroan.
Sementara itu, Yani menuturkan, total liabilitas konsolidasian pada tanggal 30 September 2022 sebesar USD 54,94 juta atau mengalami peningkatan sebesar USD 2.94 juta atau 5,65% dari total liabilitas konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar USD 52.00 juta. Kenaikan total liabilitas tersebut di atas terutama berasal dari kenaikan utang usaha pihak ketiga.
"Total ekuitas pada 30 September 2022 adalah sebesar USD 269,16 juta dengan saldo laba ditahan sebesar USD 192,90 juta. Total ekuitas pada 31 Desember 2021 adalah USD 240,73 juta dengan saldo laba ditahan sebesar USD 160,10 juta. Saldo Laba Ditahan meningkat seiring dengan peningkatan laba periode sembilan bulan di tahun 2022 setelah dikurangi dividen tunai sebesar USD 2.58 juta, yang dibayarkan pada tanggal 18 Juli 2022," pungkasnya. (Lak)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar