Pelemahan yang terjadi pada sejumlah saham teknologi ternyata tidak membuat saham TECH milik PT IndoSterling Technomedia Tbk menunjukkan performa negatif. Pada pembukaan perdagangan Rabu (30/11), TECH dijual dengan harga Rp 3.350 per lembar saham. Pada sesi penutupan akhir, saham TECH menguat 11,64% atau mencatatkan harga Rp 3.740.
"Performa positif saham TECH hari ini memperkuat optimisme kinerja ke depan," kata Direktur Utama PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), Billy Andrian, saat acara Public Expose yang digelar di Jakarta, Rabu (30/11/2022).
Lebih rinci, Billy mengatakan, penguatan harga harian yang terjadi pada sesi perdagangan Rabu ini telah menjadi suntikan bagi kinerja perusahaan ke depan. Optimisme itu, kata dia, diperkuat juga dengan data pencapaian aset dan ekuitas korporasi yang secara konstan meningkat dibandingkan tahun lalu.
"Di saat kondisi gonjang ganjing yang akan terjadi pada 2023, kami percaya bahwa selalu ada kesempatan," tuturnya.
Selanjutnya, Billy mengatakan juga berjalannya proses pemulihan ekonomi secara nasional pasca pandemi Covid-19 telah berimbas pada seluruh sektor termasuk di bidang yang menjadi cakupan bisnis TECH. "Kami optimistis untuk menutup tahun 2022 dengan kinerja yang positif sekaligus menargetkan pencapaian lebih baik tahun depan," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Sean William Henley, komisaris utama TECH turut menjelaskan kekuatan pondasi dari perseroan terletak pada pengembangan produk yang dilakukan secara bussiness to bussiness (B2B).
"Dengan model B2B ini, maka dari sisi produk yang akan dihubungkan (ke market) itu sudah ada dan sifatnya akan bisa sustain. Inilah yang menjadi faktor penguat bisnis TECH. Kami tetap optimistis tahun depan akan bisa terus membaik," ujarnya.
Dalam Publik Expose ini juga dipaparkan sejumlah anak usaha yang berada di bawah naungan PT IndoSterling Technomedia Tbk di antaranya adalah PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) yang bergerak dalam membuat sistem manajemen pendidikan terpadu, PT Technomedia Sarana Semesta (Renofax) yang fokus dalam pembuatan sistem PropTech.
Kemudian, PT Digimedi Andalan Nusantara (PingPoint, Mancode.id, KarirGoGo dan Duitologi), yang menggarap penerbitan digital dan estate digital vertikal kepemilikan dan PT Technomedia Multi Sejahtera (KAWN), spesialisasi dalam membuat sistem terpadu untuk sektor Food and Beverage.
Lalu, PT Technomedia Andalan Jaya (Stock Map, Sterling Alpha, Sentinel) bergerak dalam membuat solusi dan platform industri keuangan dan pasar modal, dan PT Indosterling Lokamedia Makmur (Lokamedia), bergerak dalam membuat platform hyperlocal untuk promosi UMKM.
Sementara itu, Direktur KAWN dari PT Technomedia Multi Sejahtera, Yoas menuturkan KAWN yang bergerak di bidang sistem terpadu untuk sektor Food and Beverage kini telah berkolaborasi bersama BCA untuk integrasi dengan EDC BCA dan sistem QR code.
"Kerjasama dengan pihak BCA meningkatkan protofolio profesionalitas sistem kami di mata pengguna, selain itu, KAWN berkolaborasi dengan Accurate untuk mengembangkan fitur sistem akuntansi terintegrasi," tuturnya.
"Dan yang menarik, RENOFAX adalah Aplikasi terpadu untuk optimalisasi kegiatan pengelolaan rutin gedung secara efisien dan maksimal. Kini dapat diterapkan untuk menagihkan maintenance billing kepada seluruh tenant yang ada. Terdapat Fitur E-commerce untuk fasilitasi UMKM di ekosistem gedung dan Fitur booking/reservasi fasilitas (Arianto)
keren kak
BalasHapus