"Disisi lain, Pemerintah Indonesia terus menghimbau masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi ancaman krisis dengan ketidak pastian serta Volatilitas harga komoditas yang tinggi dan fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi kinerja Perseroan," kata Direktur LION Lawer Supendi dalam Publik Expose via zoom meeting, Selasa (29/11).
Di Kuartal-III 2022, Lawer Supendi mengatakan, Perseroan membukukan penjualan neto sebesar Rp298.09 miliar atau naik bila dibandingkan dengan Rp193.96 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Bahkan, menurut Ir. H. Krisant Sophian, Laba usaha menjadi Rp19.19 miliar naik bila dibandingkan dengan rugi usaha Rp15.13 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Alhasil, lanjutnya, Laba periode berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp18.36 miliar bila dibandingkan dengan rugi Rp14.32 miliar.
"Dari sisi aset, Total aset perseroan mencapai Rp675.29 miliar hingga periode 30 September 2022 turun tipis bila dibandingkan dengà n total aset aset Rp692.58 miliar hingga periode 30 September 2021," ungkapnya.
Pada Tahun 2023, Lawer Supendi menyebut, Perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 450 miliar ditunjang oleh Project pembangunan infrastruktur dan kilang yang masih digalakkan oleh Pemerintah akan membawa angin segar untuk produk Perseroan.
"Disisi lain, Pembangunan dibidang logistik juga akan membawa pertumbuhan untuk produk Perseroan dibarengi kerjasama dengan negara lain dalam meningkatkan produk Perseroan," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar