Emiten perbankan, PT Bank of India Indonesia Tbk. ("BSWD" atau "Perseroan") pada Kuartal-III 2022, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp10 miliar melesat 121,9 persen bila dibandingkan dengan rugi bersih Rp44 miliar pada 31 Desember 2021.
"Perseroan mencatat Kredit yang diberikan sebesar Rp2.25 triliun per 30 September 2022 tumbuh 24,98 persen bila dibandingkan dengan Rp1.80 triliun pada 31 Desember 2021," kata RM Raharjo Satrio Unggul, Direktur Utama BSWD dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Selasa (15/11).
Menurut Raharjo, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp2.62 triliun melesat sebesar 27,53 persen bila dibandingkan dengan Rp2.05 triliun pada 31 Desember 2021.
Disisi lain, kata Raharjo, Untuk NIM dan BOPO, Perseroan mencatatkan rasio masing-masing sebesar 3,11 persen dan 98,54 persen. "Adapun, rasio pengembalian aset (return on asset/ROA) tercatat 0,36 persen atau naik bila dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2021 yakni 1,23 persen," ungkapnya.
Kemudian, Raharjo menambahkan, rasio ROE mencapai 0,64 persen atau naik dari posisi 31 Desember 2021 yang turun 3,93 persen.
Dari sisi aset, ujar Raharjo, total aset Perseroan mencapai Rp4.88 triliun per 30 September 2022 meningkat sebesar 14,7 persen bila dibandingkan dengan total aset pada 31 Desember 2021 sebesar Rp4.25 triliun.
Untuk diketahui, Rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan selalu berada jauh di atas yang disyaratkan oleh Bank Indonesia yang hanya 8% saja. Pada 30 September 2022 CAR Perseroan mencapai 80,73 persen.
"Kedepan, Perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 15% di Tahun Anggaran 2022. Perseroan akan menyelaraskan kembali portofolio kredit dengan lebih fokus pada pinjaman UKM daripada pinjaman korporasi. Perseroan juga berencana untuk migrasi ke Core Banking baru pada tahun 2023 untuk memberikan layanan lebih baik kepada nasabah bank," pungkasnya. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar