Memperingati Hari Pahlawan 10 November, Indonesia Center for Society and Culture (ICSC) berkolaborasi dengan Komunitas Milenial Peduli Indonesia dan Pendekar Indonesia menggelar diskusi publik Hari Pahlawan dengan topik "Membangun Semangat Kepahlawanan dalam Ekonomi dan Politik" secara zoom meeting, Kamis (11/11/2022).
DR. Hendrawan Saragi, Peneliti Ekonomi dan Pengembangan Wilayah menyoroti tentang peran generasi muda menteladani nilai-nilai pahlawan. "Kemerdekaan Indonesia diraih atas perjuangan para pahlawan maka sudah semestinya kita menghargai nilai-nilai kepahlawanan," ujarnya.
"Pada setiap tanggal 10 Nopember kita merayakan hari pahlawan. Namun seringkali kita kurang memikirkan keunikan dan pentingnya kebebasan sebagai landasan berdirinya negara kita," ungkapnya.
Selain itu, Kita perlu menghormati komitmen perjuangan para pahlawan untuk kebebasan, mengejar kebahagiaan masyarakat, dimana hak orang lain tidak dicabut dan tidak dilanggar demi masa depan orang sebangsanya. "Para pahlawan mati membela nusa bangsa dan memberikan cahaya," ucapnya.
Lebih lanjut, Hendrawan juga menyoroti banyaknya angka kecelakaan di Indonesia. "angka kecelakaan di Indonesia cukup tinggi menurut data Data Korlantas Polri di tahun 2021 ada sebanyak 25.266 orang meninggal, meningkat 7,38% dari 23. 529 orang di tahun 2020. Jadi sepanjang tahun 2021 ada 70 orang meninggal setiap hari atau 3 orang setiap jam. Saya, anda atau orang yang anda cintai suatu hari nanti mungkin bergabung dengan daftar yang mengerikan ini.
Bukan cuma itu, Banyaknya kecelakaan lalu-lintas juga membuat kita terpana, ada 103.645 kasus di tahun 2021 naik 3,62% dari 100.028 di tahun 2020. Jumlah kendaraan yang mengalami kecelakaan sebanyak 21.463 unit, terbanyak adalah sepeda motor 73% dan apekutan barang sebesar 12% ungkapnya. Salah satu penyebab kecelakaan adalah kondisi jalan yang rusak, hal ini perlu perhatian khusus agar anak bangsa tidak lagi menjadi korban kecelakaan.
Selain itu, ia juga menyoroti kemacetan di kota-kota besar di Indonesia, kemacetan itu membuat pemborosan disegala aspek. Dan yang tak kalah penting Hendrawan juga menyoroti hutang negara yang terus naik Kondisi utang negara kita Rp7.420,47 triliun per September 2022. Utang tersebut naik Rp708,95 trilliun (10,56%) dibandingkan September 2021 yang tercatat sebesar Rp6.711,52 triliun. Dibandingkan bulan Agustus 2022 yang tercatat sebesar Rp7.236,61 triliun, utang pemerintah ini naik Rp183,86 triliun (naik 2,54%).
Adapun, Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023, anggaran untuk pembayaran bunga utang Rp441, 4 triliun, naik 35,5% dibandingkan yang tertuang dalam Perpres 98/2022. Kemenkeu merevisi angka yang sudah dibuatnya. Anggaran untuk pembayaran bunga utang sebesar 14,5% dari total belanja negara tahun 2023.
Untuk itu, Hendrawan mengajak generasi muda untuk mencintai negara Indonesia serta bahu membahu membangun negara Indonesia yang kita cintai.
Sementara itu, Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang akrab disapa dengan nama mbok Niluh Djelantik mengatakan, Negara ini akan dibawa ke mana? Apa yang akan kita lakukan untuk 10 tahun ke depan, 20 tahun ke depan untuk bangsa ini. Jadi apa yang menjadi concern Mas Hendrawan juga menjadi konsen banyak orang dan dan saya harap lebih banyak orang yang akan bersuara dan menyampaikan isi hatinya tentu saja dengan data seperti yang Mas Hendrawan sampaikan.
Selanjutnya juga disampaikan, tentang nilai-nilai perjuangan pahlawan. Bangsa yang mulia adalah bangsa yang manusianya bisa membedakan mana pelayan rakyat sejatinya mana yang bukan.
Ia berharap generasi penerus yang punya prinsip, integritas, kejujuran, pekerja keras dan tulus mengabdi untuk negeri. Nilai-nilai perjuangan pahlawan nasional bisa kita representasikan dengan cara membangun negara ini dengan integritas dan kejujuran misalnya dengan taat membayar pajak dan tidak melakukan KKN. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar