Pada aplikasinya, pengguna dapat memanfaatkan Jagat untuk mengadakan rapat, pertemuan, nobar film, konser virtual, pertunjukan dan showcase karya digital, dan interaksi lainnya secara imersit, baik melalui telepon genggam ataupun web. Jagat akan dikembangkan secara bertahap dengan mengumpulkan berbagai masukan dan menganalisis perilaku in-app dari pengguna untuk membuat lebih banyak inovasi di Jagat sebagai platform yang inklusif yang dapat memenuhi kebutuhan ekspresi masyarakat Indonesia.
Barry Beagen, Co-Founder dan CEO Jagat menyatakan, di Jagat, semua orang bebas mengekspresikan diri. Dengan kehadiran avatar, masyarakat dapat mewujudkan kepribadian yang sesuai dengan aspirasi mereka, ataupun persona suka-suka. Fitur-fitur yang dihadirkan terinspirasi oleh interaksi sehari-hari, walaupun hadir sebagai avatar, selalu ada opsi berbincang dengan menyalakan mikrofon, ataupun tatap muka secara online melalui kamera.
"Pengalaman otentik yang diciptakan Jagat menjawab peluang globalisasi dimana interaksi sosial menjadikan generasi muda di seluruh dunia menjadi semakin dekat. Jagat mengedepankan interaksi sosial yang berakar pada perasaan senang saat berkumpul bersama teman-teman dan kebersamaan karena menurut kami bersosialisasi tidak bisa lepas dari entertainment," kata Barry dalam konferensi pers di Jakarta, Jum'at (28/10).
Selain itu, Peluncuran dari platform Jagat juga dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo dan jajaran Menteri, partner bisnis, serta komunitas yang memeriahkan rangkaian aktivitas di dalam Jagat dan maupun secara luring di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo menyampaikan, "Hadirnya Nusantara ke dalam Metaverse dapat memupuk rasa kepemilikan serta kebangsaan terhadap Nusantara, terlebih anak-anak muda dari Sabang sampai Merauke dapat berpartisipasi aktif untuk membentuk kota masa depan Indonesia sesuai aspirasi mereka secara virtual."
"Kami melihat Nusantara sebagai aspirasi masa depan bangsa Indonesia, sama seperti Jagat yang membangun user-generated city. Jagat ingin menjadi sarana kreativitas masyarakat untuk menuangkan ekspresi serta harapan mereka untuk masa depan," tambah Barry.
Pada peluncurannya, sambung Barry, Jagat menghadirkan partner-partnernya yang sudah terjun ke dunia virtual Jagat dengan konsep unik masing-masing, diantaranya Noice, Sociolla, Bumilangit Hepmil Media Group, ROH Project, Indozone, Jakarta Intercultural School, Pijar Foundation, dan Play3.
Menurut dia, Kehadiran Noice sebagai platform audio lokal pertama di Indonesia yang hadir di dunia metaverse merupakan bentuk komitmen dan kontribusi kami untuk turut memajukan industri kreatif Indonesia. Dengan menyediakan wadah Noice Space di metaverse, kami ingin mengajak dan memfasilitasi kreator kami untuk bisa berinteraksi langsung dengan pendengar setianya dan memberikan pengalaman virtual yang spesial melalui avatar mereka di Jagat. Jangan lupa mengunjungi Noice Space di Jagat ya!" kata Niken Sasmaya, Chief Business Officer (CBO), Noice.
Saat ini, Barry menegaskan, Jagat telah mempersiapkan peta pengembangan yang tak hanya membawa ibu kota Negara Nusantara masuk ke dalam ekosistem Jagat, namun juga brand dan kreator lokal untuk berkreasi dan beraktivitas secara nyata.
"Kami percaya Jagat akan menjadi next generation social media untuk kaum muda, sebuah platform berekspresi baru bagi semua orang, termasuk kreator, komunitas, dan brand," jelas Barry. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar