Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri acara Synergy Ngopi (Ngobrol Property) yang diadakan oleh Jababeka dan Synergy Group. Acara Synergy Ngopi kali ini mengambil tema membangun koridor Jakarta – Bandung sebagai Silicon Valley Indonesia serta pembahasan mengenai pembangunan di sekitar Bodebek-Punjur berdasarkan rencana tata ruang baru menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) nomor 60 tahun 2020. Acara ini dihadiri lebih dari 100 pelaku bisnis yang berasal dari bisnis real estate dan pelaku industri di koridor Jakarta – Bandung.
Kegiatan ini juga dihadiri sejumlah pengembang besar, dimulai dari Jababeka, Summarecon, Adhi Commuter Properti, Ciputra, Damai Putra Group, PP Properti dan banyak developer lainnya. Serta dihadiri oleh perwakilan dari pelaku industri besar di dalamnya, seperti PT Mattel Indonesia, Ferron Par Pharmaceuticals. Kehadiran pelaku bisnis tersebut sebagai salah satu penggerak ekonomi di koridor Jakarta- Bandung.
Mendukung visi Jababeka membangun Koridor Jakarta-Bandung sebagai Silicon Valley Indonesia, Ridwan Kamil membuka acara ini dengan menyatakan “Silicon Valley bisa diwujudkan dengan terlebih dahulu memahami fisik koridornya, harus banyak universitas, membuat komunitasnya betah dengan meningkatkan walkable facility dan memiliki landmark vertikal,” ujarnya, Jum'at (21/20/2022).
Lebih lanjut, Gubernur Jawa Barat tersebut juga menekankan salah satu bentuk dukungannya untuk mewujudkan Correctio sebagai The Next Silicon Valley melalui konsep Pentahelix, Akademisi, Bisnis, Komunitas, Government serta Media, sehingga dapat mengawinkan para investor serta universitas dari mancanegara dengan Jababeka untuk membuka universitas baru di Correctio.
Sementara itu, Hari Ganie Wakil Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia, memberikan harapan pada masa depan Jakarta - Bandung, Ia meyakini koridor ini akan menjadi masa depan properti. Selain karena infrastrukturnya yang masif, juga menjadi kawasan yang economic-based dan metropolitan.
Telah dikenal sebagai pengelola kawasan industri paling mutakhir serta menjadi rumah bagi lebih dari 2000 perusahaan nasional dan multinasional dari seluruh penjuru dunia, Jababeka terus berupaya untuk berinovasi dalam memajukan koridor Jakarta – Bandung.
Salah satunya dengan pembangunan Kawasan Correctio sebagai Kawasan Silicon Valley yang diprakarsai oleh PT Jababeka Tbk di Cikarang. Kawasan yang resmi dirilis pada 8 September 2022 silam ini, dipercaya Kang Emil menjadi salah satu inisiasi agar mampu mendorong tujuan negara Indonesia dalam mencapai ekonomi adidaya di tahun 2045.
“Koridor Jakarta – Bandung merupakan lokasi yang sesuai untuk menjadi next Silicon Valley di Indonesia, wilayah ini merupakan rangkaian yang strategis dalam membentuk Silicon Valley,” ujar Suteja Sidarta Darmono selaku Director PT Jababeka Tbk.
Dirinya pun menambahkan bahwa koridor Jakarta – Bandung memiliki kesamaan seperti Silicon Valley dan Palo Alto di California yang diapit dua kota besar, yaitu San Jose dan San Francisco.
“Kesiapan Jababeka dalam membangun kawasan Correctio tidak hanya didukung dari segi infrastruktur, melainkan kesiapan sumber daya manusia, kemitraan dan program dukungan bagi Startup dan industri yang menjadi target utama kawasan ini. Hal ini tidak lain ditujukan untuk membangun Correctio yang progresif dan inovatif serta berkelas dunia,” tutur Suteja.
Di sisi lain, Ridwan Kamil yang merupakan lulusan UC Berkeley yang berlokasi di wilayah Silicon Valley Amerika Serikat juga menyampaikan pentingnya semangat kolaborasi antar pelaku kepentingan, hal ini sejalan dengan visi Correctio yang akan menggabungkan ekosistem start-up, akademia, bisnis, dan pemerintah pada kawasan ini.
Menariknya, Correctio yang berlokasi di Cikarang, membawa potensi besar karena bertepatan dengan aglomerasi kawasan industri terbesar di Asia serta telah memenuhi sejumlah syarat pengembangan Silicon Valley, kawasan yang telah memicu tumbuhnya perekonomian tanah air. Area ini juga telah dilengkapi dengan desain tata kota berbasis TOD yang menunjang kemudahan akses komunitas bagi transportasi publik, pejalan kaki, dan pesepeda.
Diresmikannya Correctio patut dimaknai sebagai peluang emas untuk memajukan perekonomian tanah air melalui industry 4.0, society 5.0 serta TOD. (Arianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar