Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung transformasi digital di Indonesia melalui penguatan aktivitas di antaranya pemanfaatan teknologi digital beserta faktor pendukung (enabler) digital. Transformasi digital juga termasuk Program Prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 khususnya Prioritas Nasional 5 "Infrastruktur untuk Mendukung Ekonomi dan Pelayanan Dasar".
"Sebagai mitra global, Indonesia dan Jerman bertekad untuk bekerja sama dalam kemitraan yang saling menguntungkan untuk membangun inisiatif strategis dalam mempercepat transformasi digital yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan pembangunan ekonomi yang tangguh," kata Atiek Fadhilah - Project Manager, Make-IT Indonesia dalam konferensi pers "Digital Grounds: Towards A Green Digital Economy" di Jakarta, Kamis (20/10).
Berfokus pada ekonomi hijau, ujar Atiek, Make-IT bertujuan untuk memberikan dukungan strategis bagi start-up teknologi yang berorientasi sosial dan agenda berkelanjutan, terutama dalam mengatasi tantangan pembangunan di sektor energi bersih, perlindungan lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, dan ekonomi sirkular.
Kemudian, Atiek menambahkan, Kami menjangkau khalayak yang lebih luas dan membidik start-up hijau di tingkat daerah dan di luar kota metropolitan. Transformasi digital membawa kemungkinan baru dalam mengembangkan, mempromosikan, dan mengadopsi inovasi teknologi hijau. Penggunaan teknologi digital bersih yang cerdas dapat berfungsi sebagai pendorong utama untuk aksi perlindungan iklim, kelestarian lingkungan, dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (UN SDGs)."
Untuk diketahui, Indeks Ekonomi Hijau/Green Economy Index (GEI) yang diluncurkan pada Agustus 2022, ekonomi hijau dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6,1-6,5 persen per tahun hingga tahun 2050 dan Pendapatan Nasional Bruto (GNP) yang lebih tinggi sebesar 25- 34 persen pada tahun 2045. Selain itu, ekonomi hijau juga menghasilkan tambahan 1,8 juta tenaga kerja di sektor hijau pada tahun 2030, tersebar di sektor energi, kendaraan elektronik, restorasi lahan, dan pengelolaan limbah.
Sementara itu, Daniel Schroeder Lead Advisor, Digital Transformation Center (DTC) Indonesia mengatakan, DTC merupakan inisiatif hub teknologi global yang mendukung pengembangan ekosistem digital di negara-negara mitra, salah satunya Indonesia. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempersempit kesenjangan digital, mengurangi disparitas, dan memberikan kesempatan yang sama kepada semua kelompok masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari prospek digitalisasi.
"Menariknya, UMKM mendominasi struktur ekonomi Indonesia, dan transformasi digital akan memberdayakan UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka dan meningkatkan daya saing mereka, yang pada gilirannya, berkontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital," ucapnya. (Lak/Tha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar